Dekrit itu dipublikasikan dalam situs resmi pemerintah dan ditandatangani oleh Presiden Rusia Vladimir Putin hari Rabu (27/5), menyatakan bahwa informasi tentang tewasnya tentara Rusia dalam “operasi khusus” pada masa damai, sebagai informasi rahasia.
Dekrit itu menunjukkan bukti keterlibatan Rusia dalam konflik di Ukraina Timur yang kian memuncak.
Ukraina pekan lalu menangkap dua laki-laki yang mengatakan mereka adalah tentara Rusia yang bekerja untuk kelompok separatis di Ukraina Timur.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan keduanya bukan tentara aktif. Namun dalam beberapa wawancara yang direkam dengan video, kedua laki-laki itu mengatakan mereka berada di Ukraina atas perintah komandan mereka.
Langkah itu memicu kecaman keras dari Amnesti Internasional.
“Dekrit ini tidak saja merupakan serangan terang-terangan terhadap kebebasan berpendapat, tetapi juga dengan sinis menunjukkan spekulasi adanya hal yang disembunyikan Presiden Putin, khususnya terkait tewasnya tentara Rusia di Ukraina," demikian ujar John Dalhuisen, Direktur Amnesti Internasional Untuk Eropa dan Asia Tengah dalam pernyataan tertulisnya.