Organisasi HAM Amnesty International menyatakan telah mengumpulkan bukti yang sangat banyak bahwa pasukan Ukraina, milisi-milisi pro-pemerintah, dan kelompok-kelompok separatis anti-pemerintah telah menganiaya atau memperlakukan tahanan dengan semena-mena. Amnesty menyatakan perlakuan itu “meluas” dan “sering” terjadi.
Amnesty melansir sebuah laporan hari Jumat (22/5) yang merinci informasi dari wawancaranya dengan para mantan tahanan, baik di pihak separatis maupun pasukan pemerintah.
Disebutkan bahwa “pernyataan mengenai penyiksaan terhadap tahanan sebagai hal umum sangat mengejutkan.” Para tahanan mengatakan mereka digantung di langit-langit, tidak tidur selama berhari-hari, dan diancam akan dibunuh.
Para tahanan menyatakan dipukuli hingga tulang mereka patah, disiksa dengan setruman listrik, ditendangi, ditikam, dan menjadi sasaran eksekusi pura-pura.
Amnesty menyatakan sebagian laporan mengenai penganiayaan terburuk melibatkan milisi Right Sector, yang bersekutu dengan pasukan pemerintah Ukraina. Menurut Amnesty, Right Sector kabarnya menyandera puluhan tawanan sipil, menyiksa mereka dengan kejam dan memeras sejumlah besar uang dari mereka dan keluarga mereka.
Keprihatinan mengenai perlakuan buruk terhadap para tahanan itu muncul sementara dinas keamanan Ukraina dikritik karena memamerkan secara terbuka dua tahanan, yang diduga tentara Rusia, yang ditangkap sewaktu mereka bertempur bersama separatis pro-Rusia di Ukraina Timur.
Amnesty meminta pihak berwenang Ukraina agar menyelidiki seluruh tuduhan mengenai kejahatan perang dan penganiayaan lainnya serta mengadili mereka yang bertanggung-jawab atas kejahatan itu.