Tautan-tautan Akses

 
Rusia Klaim Pasukan Ukraina Bunuh 22 Orang di Desa yang Diduduki

Rusia Klaim Pasukan Ukraina Bunuh 22 Orang di Desa yang Diduduki


Seorang tentara Ukraina berpatroli di sebuah jalan di Kota Sudzha, di wilayah Kursk, Rusia, 16 Agustus 2024. (Foto: an Dobronosov/Reuters)
Seorang tentara Ukraina berpatroli di sebuah jalan di Kota Sudzha, di wilayah Kursk, Rusia, 16 Agustus 2024. (Foto: an Dobronosov/Reuters)

Komite Investigasi Rusia mengatakan sedang menyelidiki pembunuhan warga sipil di Desa Ruskoyee Porechnoye dekat perbatasan Ukraina, yang terjadi antara September hingga November.

Moskow, Jumat (31/1), menuduh pasukan Ukraina membunuh 22 orang di sebuah desa yang diduduki di Rusia, termasuk delapan perempuan yang diduga diperkosa sebelum dieksekusi.

Ukraina menguasai puluhan pemukiman perbatasan di wilayah Kursk di Rusia barat sejak melancarkan serangan mendadak pada Agustus tahun lalu. Menurut Ukraina, sekitar 2.000 warga sipil masih tinggal di wilayah yang didudukinya.

Rusia kini telah merebut kembali beberapa kota di wilayah tersebut.

Komite Investigasi Rusia mengatakan pada 19 Januari bahwa mereka sedang menyelidiki pembunuhan “setidaknya tujuh warga sipil” di Desa Russkoye Porechnoye, sekitar 20 kilometer (12 mil) dari perbatasan Ukraina.

Pada Jumat, komite itu mengatakan sedang menyelidiki pembunuhan "22 warga" yang terjadi antara September hingga November.

Komite Investigasi mengatakan di antara para korban, yang jenazahnya ditemukan di ruang bawah tanah beberapa rumah, terdapat delapan perempuan yang diduga diperkosa sebelum dibunuh.

AFP belum dapat memverifikasi klaim tersebut dan belum ada tanggapan resmi dari Ukraina.

Penyelidik Rusia menyalahkan lima tentara Ukraina atas pembunuhan tersebut. Para penyelidik juga mengatakan salah satu dari kelima tentara itu adalah Yevgeny Fabrisenko, yang ditangkap dalam pertempuran di wilayah Kursk.

Komite itu merilis video interogasi terhadap seorang pria yang diidentifikasi sebagai Fabrisenko, yang mengaku melakukan pembunuhan itu.

Pada sebuah pengarahan pada Jumat, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan: “Pertama, orang-orang disiksa, dianiaya, kemudian dibunuh dengan cara ditembak atau diledakkan.”

Rusia dan Ukraina saling menuduh membunuh warga sipil sejak konflik dimulai hampir tiga tahun lalu.

Pasukan Rusia dituduh membunuh ratusan warga sipil di Kota Bucha, dekat Kyiv. Sejumlah jurnalis AFP termasuk di antara media internasional yang telah melihat dan memotret mayat warga sipil Ukraina yang terbunuh, beberapa di antaranya dengan tangan terikat.

Moskow telah membantah tuduhan tersebut dan menuduh Kyiv yang membuat rekaman tersebut. Beberapa organisasi pengecekan fakta independen dan media, termasuk AFP, membantah klaim Rusia tersebut. [ft/rs]

Forum

XS
SM
MD
LG