Tautan-tautan Akses

Rubio Janjikan Dukungan Amerika pada Kosta Rika


Menlu AS Marco Rubio dan Presiden Kosta Rika Rodrigo Chaves dalam konferensi pers bersama di ibu kota San Jose, hari Selasa (4/2).
Menlu AS Marco Rubio dan Presiden Kosta Rika Rodrigo Chaves dalam konferensi pers bersama di ibu kota San Jose, hari Selasa (4/2).

Menteri Luar Negeri Marco Rubio pada hari Selasa (4/2) menjanjikan dukungan Amerika Serikat untuk memperkuat pertahanan keamanan siber dan infrastruktur telekomunikasi 5G Kosta Rika, dan perang melawan narkotika.

Pernyataan ini disampaikannya dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Kosta Rika Rodrigo Chaves. Negara itu saat ini menghadapi lebih dari 100 juta serangan siber setiap tahun.

“Ini sangat serius – 110 juta serangan siber per tahun untuk negara sebesar ini – ini sangat keterlaluan, dan mereka telah menghadapinya dengan sangat berani,” kata Rubio kepada para wartawan di San Jose, ibu kota Kosta Rika.

Pada akhir tahun 2024, media lokal melaporkan pejabat-pejabat Kosta Rika, bekerja sama dengan Kedutaan Besar AS, mengidentifikasi gangguan siber oleh kelompok kriminal di China yang menargetkan sistem telekomunikasi dan teknologi negara itu.

Kedutaan Besar China di Kosta Rika telah membantah laporan itu.


Presiden Chaves pada Agustus 2023 mengeluarkan keputusan yang mengatur pengembangan jaringan seluler 5G dan membatasi keterlibatan perusahaan-perusahaan yang berbasis di negara-negara penandatangan “Konvensi Budapest tentang Kejahatan Siber,” suatu perjanjian internasional untuk menangani kejahatan siber.

San Jose harus dipuji karena “sangat tegas,” kata Rubio, dalam menghadapi perusahaan-perusahaan yang “didukung oleh negara seperti China, yang suka mengancam, yang suka menyabotase, yang suka menggunakan paksaan ekonomi untuk menghukum Anda.”

VOA telah menghubungi Kedutaan Besar China di Washington DC untuk meminta tanggapan, tetapi hingga laporan ini disusun belum memberikan jawaban.

Rubio: AS Prioritaskan Bantuan untuk Mitra dan Sekutu Terpercaya

Rubio juga berkomitmen bahwa Amerika tidak akan “menghilangkan bantuan asing,” namun memprioritaskan bantuan untuk mitra dan sekutu terpercaya.

“Kami memberikan pengecualian pada Kosta Rika” yang telah menggunakan bantuan AS secara efektif untuk memperbaiki masalah yang juga menguntungkan AS, kata Rubio. “Mereka (Kosta Rika.red) telah menghentikan peredaran narkoba dan penjahat, dan mengidentifikasi teroris,” tambahnya.

Rubio berjanji akan melanjutkan kerja sama dengan Kosta Rika, menawarkan dukungan Biro Penyidik Federal (FBI) dan Badan Pengawasan Narkoba (DEA) untuk menyelidiki perdagangan narkoba ke Amerika Serikat.

Kantor Bantuan Luar Negeri di Deplu AS belum menanggapi pertanyaan VOA tentang rincian mengenai pengecualian yang dimaksud Rubio tersebut.

Lawatan Rubio ke lima negara di Amerika Tengah dan Karibia menandai misi diplomatik besar pertamanya sebagai menteri luar negeri, dengan berbagai prioritas utama, termasuk menekan imigrasi ilegal ke AS dan memberantas perdagangan narkoba.


Setelah berdiskusi dengan para pemimpin dari Panama, El Salvador dan Kosta Rika, Rubio pada Selasa sore terbang ke Guatemala. Ia dijadwalkan melanjutkan perjalanan ke Republik Dominika pada hari Rabu (5/2). [em/uh]

Forum

XS
SM
MD
LG