Puluhan ribu orang dari Catalonia berunjuk rasa di Brussels. Mereka mengeluh tentang apa yang mereka anggap sebagai kegagalan Uni Eropa untuk membantu mereka setelah referendum kemerdekaan yang gagal di wilayah Spanyol itu.
Polisi Brussels, Kamis (7/11) mengatakan bahwa sekitar 45.000 orang menghadiri demonstrasi yang diadakan hanya dua minggu menjelang pemilihan regional di Catalonia tersebut.
Menyanyi dan meneriakkan slogan-slogan, massa berjalan di depan lembaga-lembaga utama Uni Eropa, sebagian berselimutkan bendera atau membawa plakat dengan tulisan berbunyi “tidak tahu malu” yang dicetak di atas gambar bendera Uni Eropa.
Mantan pemimpin Catalonia, Carles Puigdemont, dijadwalkan untuk berpidato di depan peserta demonstrasi itu. Dia dan empat mantan anggota kabinet pemerintah Catalonia datang ke Brussels setelah referendum karena takut ditangkap.
Hari Senin, pemerintah Spanyol membatalkan surat perintah penangkapan terhadap Puigdemont dan empat sejawatnya, tetapi mantan presiden itu mengatakan ia akan tetap tinggal di Brussels untuk sementara ini.
Ke-empat sejawatnya masih menghadapi kemungkinan ditangkap di Spanyol jika mereka kembali untuk mengikuti pemilihan regional yang telah dijadwalkan oleh Madrid akan berlangsung pada 21 Desember.
Banyak warga Catalonia pro-Uni Eropa, namun merasa dikecewakan oleh kegagalan blok tersebut untuk menengahi konflik mereka dengan Madrid. [lt]
