Dalam pidatonya yang panjang lebar, Presiden Amerika Serikat Donald Trump memaparkan visinya mengenai isu-isu utama yang dihadapi Amerika. Koresponden VOA di Kongres, Katherine Gypson, meminta tanggapan sejumlah anggota Kongres terkait rencana Trump di bidang perekonomian, imigrasi, dan kebijakan luar negeri Amerika.
VOA - Dalam pidato pertamanya di depan Kongres pada masa jabatan keduanya, Presiden Donald Trump menyampaikan rencana-recananya untuk tahun-tahun mendatang. Sejumlah anggota Kongres dari Partai Republik memuji visi tersebut.
Anggota DPR dari Partai Republik, Monica De La Cruz, mengatakan, “Dia akan terus mengamankan perbatasan. Dia akan membuat Amerika kembali sejahtera, aman kembali, dan mengembalikan Impian Amerika yang hilang di bawah pemerintahan Biden.”
Sementara itu, Doug LaMalfa, juga anggota DPR dari Partai Republik, mengatakan ia dan sejawat-sejawat dari partainya menghargai semangat juang Trump. “Kami sudah siap, tapi kesiapan kami ini untuk Amerika, karena optimisme yang dibawa Trump dan kebijakan yang ia keluarkan, semuanya masuk akal,” sebutnya.
Sejumlah anggota Kongres mengatakan Trump tidak mengatasi permasalahan ekonomi Amerika.
Chuck Schumer, pemimpin minoritas Senat, mengungkapkan, “Satu hal yang tidak disebutkan oleh Donald Trump tadi malam adalah rencana nyata dan serius untuk menurunkan harga-harga, hal nomor satu yang paling ingin didengar orang Amerika. Sebaliknya, Donald Trump menegaskan rencananya untuk membuat harga-harga melonjak dengan memulai perang dagang dengan Kanada dan Meksiko.”
Mike Collins, anggota DPR dari Partai Republik mengatakan, tarif akan memulihkan kekuatan ekonomi Amerika. “Itu akan membangkitkan kecerdasan Amerika, itu akan membawa perusahaan-perusahaan tersebut kembali ke negara kita, dan itu akan membuat produk lebih murah, karena akan berada di sini, di Amerika Serikat,” sebutnya.
Para Republikan di Kongres juga mengatakan kepada VOA bahwa para pemilih mereka ingin Kongres memulihkan kembali pemotongan pajak yang pernah diberlakukan Trump pada tahun 2017.
Monica De La Cruz, mengatakan, “Mereka prihatin dengan penghapusan potongan pajak yang pernah diberlakukan Trump, karena ini tidak hanya akan berdampak pada pemilik usaha kecil, yang sebagian besar adalah warga Hispanik di distrik saya, namun juga akan berdampak pada rata-rata keluarga Amerika sehari-hari. Pajak mereka akan meningkat lebih dari $1.200, dan itu cukup untuk membeli bahan pangan selama enam minggu bagi rata-rata keluarga Amerika.”
Hakeem Jeffries, pemimpin Partai Demokrat di DPR, mengkritik pemotongan anggaran yang mungkin dilakukan Partai Republik untuk meloloskan pemotongan pajak tersebut. “Partai Republik tidak berusaha menyatukan negara. Mereka memecah belah kita. Partai Republik tidak berusaha memajukan Amerika. Mereka ingin membawa kita ke situasi masa lalu,” jelasnya.
Para anggota Kongres juga memantau dengan cermat status hubungan Amerika Serikat-Ukraina. Partai Republik mengatakan surat dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, yang menawarkan untuk membuka kembali perundingan dengan Amerika Serikat, adalah hasil dari sikap keras Trump.
Ryan Zinke, anggota DPR dari Partai Republik, mengatakan, “Jelas dari surat itu, Zelenskyy telah memikirkannya kembali dan berkata, 'Tahukah Anda? Mungkin Presiden Trump adalah orang yang paling penting dan paling berpengaruh di dunia, dan saya tidak, dan mungkin kita tidak bisa memenangkan perang tanpa Amerika Serikat.’”
Namun Adam Gray, anggota DPR dari Partai Demokrat mengatakan kepada VOA bahwa dia prihatin dengan kondisi hubungan tersebut. "Saya kira kita perlu mendukung Ukraina. Mereka adalah sekutu yang penting. Kita telah membuat komitmen terhadap Ukraina yang perlu kita tepati, dan saya yakin kita akan menepati janji Amerika."
Perhatian anggota Kongres Amerika Serikat kini beralih pada pendanaan pemerintah Amerika Serikat setelah tenggat waktu 14 Maret. [ab/ns]
Forum