Tautan-tautan Akses

Qatar Imbau Dunia Pertahankan Gencatan Senjata di Gaza


Truk-truk yang membawa bantuan kemanusiaan masuk melalui penyeberangan Kerem Shalom dari Mesir ke Jalur Gaza, saat kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas mulai berlaku, di Rafah, Selasa 21 Januari 2025.
Truk-truk yang membawa bantuan kemanusiaan masuk melalui penyeberangan Kerem Shalom dari Mesir ke Jalur Gaza, saat kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas mulai berlaku, di Rafah, Selasa 21 Januari 2025.

Juru bicara kementerian luar negeri Qatar, Selasa (21/1), mengatakan bahwa gencatan senjata di Gaza menawarkan harapan masa depan yang lebih baik. Jadi, ia mendesak masyarakat internasional untuk secara aktif mendukung keberlangsungannya dan mengupayakan perdamaian abadi.

"Kita semua harus bekerja sama. Dan kembali saya ingatkan bahwa masyarakat internasional tidak dapat menganggap remeh kesepakatan ini," kata Majid al-Ansari dalam pengarahan di Doha, ibu kota Qatar.

Pernyataannya disampaikan hanya beberapa hari setelah gencatan senjata di Jalur Gaza yang akan berlangsung enam minggu dan membebaskan 33 sandera yang ditawan Hamas sebagai imbalan atas pembebasan ratusan warga Palestina yang dipenjara Israel.

AS, Mesir, dan Qatar telah memediasi upaya jangka panjang untuk menghentikan pertempuran di wilayah Palestina yang porak poranda.

Perdana menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, mengumumkan gencatan senjata minggu lalu. Ia berbicara di Doha, tempat berlangsungnya negosiasi yang melelahkan selama berminggu-minggu.

"Gencatan senjata berlaku selama negosiasi berlangsung dan kami akan berusaha semaksimal mungkin agar kesepakatan tahap 2 dapat diselesaikan secepatnya agar tidak terjadi situasi yang dapat menimbulkan kesulitan," kata al-Ansari.

Kesepakatan tersebut diumumkan pada hari-hari terakhir masa jabatan Joe Biden sebagai presiden AS dan hanya beberapa hari sebelum pelantikan presiden Donald Trump.

Biden dan Trump sama-sama mengeklaim bahwa Israel dan Hamas menyetujui kesepakatan gencatan senjata di Gaza setelah Gedung Putih melibatkan utusan Trump untuk Timur Tengah dalam negosiasi yang telah berlangsung selama berbulan-bulan.

Tanpa membahas secara spesifik, al-Ansari mengomentari peran Trump dalam kesepakatan itu dengan mengatakan bahwa mereka terlibat secara positif dengan pemerintahan dan kami memandang positif keterlibatan pemerintahan dalam kesepakatan itu."

Ia menegaskan bahwa saatnya akan tiba untuk membahas normalisasi hubungan dengan Israel tetapi hanya jika "saudara-saudara kami di Palestina memiliki apa yang dapat mereka sebut sebagai negara mereka."

Al-Ansari menolak membahas pertukaran tahanan antara AS dan pemerintah Taliban Afghanistan, yang diyakini ditengahi Qatar. [ka/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG