Ratusan putting beliung dan banjir yang meluas telah melada kawasan negara-negara bagian Midwest dan Great Plains AS yang berlangsung dalam kurun waktu beberapa minggu terakhir. Banjir yang terjadi memecahkan beberapa rekor cuaca, dan setidaknya puting beliung telah merenggut 38 nyawa di AS sejauh ini tahun ini.
Apakah perubahan iklim penyebabnya?
Kalangan ilmuwan telah mempelajari kemungkinan kaitan antara perubahan cuaca dan seringnya dahsyatnya puting beliung.
Profesor dari Villanova University, Stephen Strader, menuturkan masih belum jelas seberapa besar pengaruh meningkatnya suhu atmosfir dan beberapa perubahan lainnya terhadap timbulnya semua topan yang mematikan ini.
Dalam wawancara dengan VOA, ilmuwan cuaca ekstrem menuturkan,”Kami belum mencapai sudut pandang ilmiah.” Ia mengatakan tampaknya mungkin, namun tidak pasti, bahwa kita akan menyaksikan lebih banyak lagi berbagai macam bentuk fenomena cuaca ekstrem di masa depan.
Banjir
Ahli meterologi dari National Weather Service (NWS), Andy Foster, di Kansas City, Missouri, menuturkan telah ada “rekor banjir besar” di seluruh penjuru sebagian besar Amerika Serikat.
Ia mengatakan kepada VOA salju tebal yang menutupi beberapa kawasan mencair dan ditambah jumlah besar curah hujan dari “berbagai sistem topan” telah membuat tanah jenuh dan menyebabkan meluapnya sungai. Foster menuturkan ketika masih banyak topan yang membawa curah hujan “dengan jumlah yang sama,” tidak ada tempat untuk air mengalir, maka muncul banjir bandang di beberapa negara bagian, merendam jalan, kota, dan ladang pertanian.
Badan yang menyebabkan banjir juga membawa peningkatan aktivitas puting beliung.
Puting beliung
Berbagai catatan di AS menunjukkan puting beliung yang merusak dan mematikan biasa terjadi dalam musim semi, khususnya di kawasan yang disebut “Lorong Puting Beliung,” yang mencakup beberapa negara bagian Midwest. Bagian tengah Amerika Serikat adalah di mana udara dingin dari Rocky Mountains berbenturan dengan udara hangat, lembab yang mengalir dari Teluk Meksiko – kondisi matang untuk terbentuknya puting beliung.
Perpaduan ini adalah bagian dari resep kompleks untuk topan yang ringkas namun bertenaga, yang mencabik-cabik atap bangunan, melemparkan truk-truk besar di seluruh ladang pertanian, mencabut akar pohon, dan mencabik-cabik gedung bertingkat, di mana keseluruhannya menghasilkan puing-puing yang berterbangan yang dapat menewaskan siapa saja.
Ilmuwan peneliti, Harold Brooks, mengatakan gugusan puting beliung terjadi setiap lima atau 10 tahun, namun “paruh kedua bulan Mei akan menjadi salah satu dari periode dua minggu tersibuk dalam catatan.”
Dalam sebuah wawancara via telepon dari Laboratorium Cuaca Ekstrem Nasional di Norman, Oklahoma, Brooks mengatakan tren terjelas dalam data itu adalah bukan lebih banyaknya atau lebih kuatnya puting beliung, namun lebih banyaknya hari-hari dimana terjadi topan.
Profesor dari Villanova, Strader, mengatkaan para ilmuwan saat ini menghadapi masa sulit untuk memprediksi puting beliung bahkan “beberapa jam sebelum terjadinya fenomena alam tersebut,” atau membuat proyeksi tentang seberapa banyak topan mematikan yang dapat timbul beberapa tahun atau beberapa dekade dari saat ini aalah tugas yang berat.
Menyelamatkan nyawa
Sejalan dengan menurunnya korban jiwa akibat puting beliung secara signifikan dari tahun 1920-an hingga 1990-an, nilai dari prediksi timbulnya topan dahsyat telah menjadi semakin nyata. Brook dan pakar-pakar lainnya mengatakan semakin banyak jiwa yang terselamatkan dengan semakin bagusanya prakiraan cuaca, peningkatan peraturan dalam mendirikan bangunan, dan peringatan cuaca yang semakin efektif.
Strader mengatakan semua perbaikan itu “tidak banyak mengalami kemajuan” dalam tahun-tahun belakangan yang mendorong pihak yang berwenang untuk mencari cara-cara yang lebih baik untuk mengedukasi khalayak dan berkomunikasi pada saat yang tepat, dan mengeluarkan peringatan yang efektif. Ia menuturkan beberapa orang tinggal di rumah-rumah mobil dan tempat-tempat lain yang rentan bahkan setelah mereka menerima peringatan pada waktu yang tepat untuk mengungsi ke tempat yang aman.
Sebagai awal, para pakar cuaca bekerja sama dengan para ilmuwan sosial untuk menciptakan peringatan yang akan membuat orang untuk segera mengungsi ke tempat yang aman, baik dalam bangunan yang kuat atau tempat-tempat aman lainnya, tutur Strader.
“Kami menjembatani ilmu fisik dengan para ilmuwan sosial untuk benar-benar dapat apa yang dapat kita lakukan untuk melanjutkan pemecahan berbagai persoalan puting beliung,” ujarnya. [ww]