Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, negaranya berhasil menguji coba rudal jelajah bertenaga nuklir dan menyatakan, anggota parlemen dapat mencabut ratifikasi larangan uji coba nuklir dunia. Sedikit yang mengetahui tentang rudal baru "Burevestnik", dan banyak pakar Barat skeptis mengenai rudal itu.
Rudal ini diyakini mampu membawa hulu ledak nuklir atau hulu ledak konvensional. Dalam pidato kebijakan luar negerinya, Putin mencatat bahwa AS telah menandatangani namun belum meratifikasi Larangan Uji Coba Nuklir Komprehensif tahun 1996. Sementara Rusia telah menandatangani dan meratifikasinya. Ia beranggapan, Rusia bisa saja meniru sikap AS, namun ia belum membentuk opini mengenai perlunya melakukan uji coba nuklir.
“Kami berhasil melakukan uji coba terakhir rudal jelajah dunia bertenaga nuklir, Burevestnik,” katanya tanpa menjelaskan lebih lanjut. Pernyataannya merupakan pengumuman pertama keberhasilan pengujian Burevestnik, yang diterjemahkan sebagai "Badai Petrel", yang pertama kali disebut oleh Putin pada tahun 2018.
Sedikit yang mengetahui tentang Burevestnik, yang diberi nama kode Skyfall oleh NATO. Banyak pakar Barat yang skeptis tentang rudal itu dan menyatakan bahwa mesin nuklir bisa saja tidak dapat diandalkan.
AS dan Uni Soviet membuat mesin roket bertenaga nuklir selama Perang Dingin, namun akhirnya kedua negara menunda proyek itu karena menganggapnya terlalu berbahaya. [ps/lt]
Forum