Bentrokan antar msyarakat Arab dan non-Arab menyebabkan sedikitnya 30 orang tewas dan 40 lainnya cedera di negara bagian Darfur Barat, Sudan, Minggu (5/12), demikian menurut keterangan saksi mata dan pejabat.
Milisi lokal yang didukung oleh kelompok paramiliter, Pasukan Pendukung Cepat, menyerang para pengungsi internal di kamp Kreinik dan membakar rumah mereka, kata saksi mata.
Gelombang pertempuran telah berlangsung selama berminggu-minggu. Bentrokan yang terbaru berasal dari perselisihan Sabtu malam antara seorang pelanggan dan pemilik toko ponsel yang ditembak mati.
Pejuang Arab yang dikenal sebagai Janjaweed menyerang kamp itu Minggu dini hari setelah pembunuhan itu.
Tiga puluh mayat dibawa ke Rumah Sakit Kreinik dan lebih dari 40 lainnya yang terluka dirawat di sana. Mustafa Mohammed Zain, asisten medis di Rumah Sakit Kirenik, kepada VOA di Sudan Selatan pada hari Senin mengatakan, "Hingga saat ini kami masih menerima korban luka meskipun pertempuran berhenti sekitar pukul lima pagi tadi. Sebagian diantaranya dalam kondisi kritis dan sebagian mungkin meninggal dalam satu atau dua jam mendatang."
Rumah sakit itu tidak memiliki peralatan medis dasar dan tidak memiliki cukup tenaga medis untuk menangani korban luka, kata Zain. Ia meminta otoritas kesehatan negara bagian dan nasional untuk segera turun tangan. [my/jm]