Puluhan ribu demonstran turun ke jalan-jalan di Slowakia hari Jumat untuk menyerukan pemilu dadakan, dengan mengatakan pengunduran diri perdana menteri tidak cukup untuk meredakan keprihatinan mereka setelah pembunuhan seorang wartawan investigasi.
Pada hari ketiga demonstrasi, pengunjuk rasa berkumpul di 35 kota kecil dan kota besar. Sekitar 50.000 orang berkumpul di ibu kota, Bratislava, meskipun hari Kamis Perdana Menteri Robert Fico dan pemerintahannya mengundurkan diri. Demonstran meneriakkan "pemilihan dini" dan mengatakan seluruh pemerintah perlu berubah.
Wartawan investigasi Jan Kuciak, 27, dan tunangannya ditemukan tewas ditembak di rumah mereka bulan lalu. Kuciak melaporkan tuduhan kecurangan terhadap pengusaha yang punya ikatan politik, dan demonstran menuntut penyelidikan atas pembunuhannya dan juga dugaan korupsi pemerintah.
Polisi mengatakan kematian Kuciak kemungkinan besar berkaitan dengan penyelidikannya mengenai dugaan hubungan antara politisi Slowakia dan mafia Italia. Belum ada yang didakwa dalam pembunuhan tersebut.
Hari Kamis, Presiden Slovakia Andrej Kiska menerima pengunduran diri Fico dan meminta wakil perdana menteri Peter Pellegrini untuk membentuk pemerintahan baru. Langkah tersebut membuat koalisi tiga partai pemerintah saat ini tetap berkuasa dan menghindari pemilihan dini.
Demonstrasi minggu ini merupakan yang terbesar di Slowakia sejak Revolusi Beledu tahun 1989 yang menggulingkan pemerintah komunis di negara bekas Cekoslowakia itu. [my/ds]
