Puluhan ribu warga Moldova turun ke jalan di ibu kota Chisinau pada Minggu (21/5) guna mendukung usaha pemerintah mereka yang pro terhadap Barat untuk mendekat ke Eropa di tengah apa para pejabat gambarkan sebagai usaha Rusia untuk mendestabilisasi negara itu.
Moldova sangat terdampak oleh invasi Moskow ke Ukraina, yang dikecam oleh Chisinau berulang kali, dan Moldova telah mendaftar untuk bergabung dengan Uni Eropa.
Presiden Maia Sandu telah menuduh Rusia melakukan sabotase terhadap usaha integrasi Moldova ke Eropa dengan memicu protes anti pemerintah dan propaganda. Moskow sendiri telah membantah pihaknya campur tangan dalam urusan dalam negeri Moldova.
“Moldova tidak mau diperas oleh Kremlin,” kata Sandu pada aksi hari Minggu tersebut, yang diselenggarakan oleh pemerintahannya. Puluhan ribu orang tampak memadati seluruh area alun-alun ibu kota dalam aksi tersebut.
Polisi mengatakan lebih dari 75.000 demonstran hadir dalam aksi tersebut.
“Kami tidak mau berada di pinggiran Eropa lagi,” kata sang presiden, dan berjanji bahwa Moldova akan jadi anggota Uni Eropa pada 2030.
Presiden Parlemen Eropa Roberta Metsola, yang sedang melawat ke Chisinau, juga berpidato di dalam acara tersebut, dengan mengatakan bahwa Eropa akan menyambut Moldova dengan tangan dan hati yang terbuka. [jm/rs]
Forum