Para pengunjuk rasa yang marah pada rencana reformasi pensiun Presiden Prancis Emmanuel Macron melanjutkan aksi mereka, Jumat (24/3), di Paris.
Aksi mereka kini lebih tersebar, di tengah lalu lintas kereta yang melambat, deretan truk yang memblokir akses ke pelabuhan komersial Marseille dan puing-puing yang masih berserakan di jalan-jalan setelah demonstrasi massa sehari sebelumnya.
Lebih dari 450 pengunjuk rasa ditangkap di Paris dan sekitarnya pada hari Kamis ketika sekitar 300 aksi protes, yang diikuti lebih dari satu juta orang di berbagai penjuru negara itu digelar untuk menentang reformasi pensiun yang tidak populer.
Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin mengatakan pada hari Jumat bahwa sekitar 441 polisi dan tentara terluka karena beberapa aksi protes sempat diwarnai kekerasan.
Ia menambahkan bahwa 1.000 tempat sampah dibakar di ibu kota Prancis selama aksi hari sebelumnya. Di tengah pemogokan pemungut sampah selama seminggu, tempat sampah telah menjadi simbol protes.
Jajak-jajak pendapat menunjukkan sebagian besar orang Prancis menentang RUU Macron untuk meningkatkan usia pensiun dari 62 menjadi 64 tahun, yang menurut Macron diperlukan untuk menjaga sistem pendanaan pensiun tetap berjalan.
Pasokan bahan bakar ke Paris oleh kilang besar Gonfreville-L'Orcher di Normandia dilanjutkan Jumat setelah polisi turun tangan, menurut Menteri Transisi Energi Agnès Pannier-Runacher. Namun, di kilang minyak Fos-sur-mer dekat Marseille, para pengunjuk rasa berkumpul untuk merencanakan blokade kilang minyak itu.
Khawatir akan gangguan dalam beberapa hari mendatang saat protes berlanjut, Otoritas Penerbangan Sipil Prancis telah meminta agar sepertiga penerbangan dibatalkan pada hari Minggu di bandara kedua Paris, Orly, dengan 20% dibatalkan pada hari Senin.
Serikat-serikat pekerja telah menyerukan protes dan pemogokan baru pada hari Selasa, ketika Raja Inggris Charles III dijadwalkan mengunjungi Bordeaux pada hari kedua perjalanannya ke Prancis. Pintu kayu berat Balai Kota Bordeaux yang elegan dihancurkan oleh api pada Kamis malam oleh orang-orang yang ikut serta dalam demonstrasi ilegal itu.
Wali kota Bordeaux, Pierre Hurmic, mengatakan pada hari Jumat bahwa ia “tidak memahami mengapa orang-orang melakukan aksi vandalisme semacam itu.” Hurmic berharap kunjungan Charles ke kotanya minggu depan tidak dibatalkan. [ab/uh]
Forum