Ribuan demonstran anti-pemerintah turun ke jalan-jalan di seluruh Suriah hari Jumat, sehari setelah Presiden Bashar al-Assad mengumumkan kabinet baru dan membebaskan tahanan dengan harapan meredakan kerusuhan.
Protes terbesar terjadi di Daraa, di mana aktivis meneriakkan "kebebasan" dan turun ke jalan-jalan seusai shalat Jumat. Kota di Suriah selatan itu menjadi pusat demonstrasi oposisi yang dimulai bulan lalu.
Hari Kamis, Presiden Assad mengumumkan Kabinet baru beranggotakan 30 orang dan memerintahkan pembebasan tahanan yang ditangkap bulan lalu selagi ia menghadapi peningkatan perlawanan terhadap pemerintahannya.
Human Rights Watch mengatakan pasukan keamanan Suriah menyiksa dan menganiaya pengunjuk rasa yang ditahan sejak demonstrasi anti-pemerintah dimulai bulan lalu.
Dalam laporan hari Jumat, organisasi HAM berbasis di Amerika itu mengatakan bekas tahanan melaporkan dipukuli, disetrum dan dicambuk oleh petugas keamanan dan intelijen. Organisasi itu mengimbau pihak berwenang Suriah agar menghentikan penyalahgunaan dan membebaskan orang-orang yang ditahan sewenang-wenang, termasuk pengacara dan wartawan.
Secara terpisah, Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton mendesak pemerintah Suriah agar "menahan diri dari kekerasan lebih lanjut" terhadap warga. Dalam komentar hari Jumat, ia juga mengatakan pemerintah Suriah perlu berhenti menindas warga.