Pasukan Suriah dan orang-orang bersenjata pro-pemerintah menahan sekurang-kurangnya 200 orang setelah menyerang sebuah desa dekat kota pantai Banias, lokasi aksi-aksi protes maut baru-baru ini menentang kekuasaan Presiden Bashar al-Assad.
Para pengacara HAM dan aktivis mengatakan pasukan keamanan dan orang-orang yang setia kepada Assad menutup desa Baida, Selasa, dan mendatangi rumah-rumah penduduk untuk menahan orang-orang. Sebagian yang ditahan dilaporkan diikat, dipukuli dan dipaksa meneriakkan “Kami mengorbankan darah dan jiwa kami untukmu, Bashar!”
Bunyi tembakan terdengar sebelumnya pada hari itu. Para aktivis mengatakan Baida diserang karena penduduknya berpartisipasi dalam demonstrasi anti pemerintah di Banias pekan lalu.
Pasukan keamanan dan orang-orang bersenjata pro-pemerintah menewaskan empat demonstran dan mencederai puluhan orang di Banias pada hari Minggu. Selasa malam, kota Banias masih ditutup. Kantor berita Perancis melaporkan para penduduk kekurangan persediaan roti dan mengalami pemadaman listrik dan putusnya sambungan telepon.
Sementara itu, Human Rights Watch mengatakan pasukan keamanan Suriah merintangi para demonstran yang luka-luka memperoleh perawatan medis menyusul demonstrasi-demonstrasi anti-pemerintah pekan lalu.
