Protes terhadap pemerintah Yaman terus berlanjut di hari kelima, dengan ribuan orang turun ke jalan-jalan di ibukota Sanaa dan berhadapan dengan polisi.
Sekelompok demonstran kebanyakan para pemuda meneriakkan slogan-slogan menentang pemerintah Presiden Yaman Ali Abdallah Saleh pada hari kelima. Laporan dari Sanaa mengatakan beberapa demonstran terluka dalam bentrokan dengan polisi dan pendukung pemerintah.
Saksi mata mengatakan polisi mencoba membubarkan demonstran dengan tongkat pentungan, menembakkan gas air mata, dan pistol listrik. Tetapi kerumunan massa tetap berjalan.
Analis Stephen Steinbeiser dari Institut Amerika untuk Kajian Yaman di Sanaa berpendapat sebagian besar pengunjuk rasa adalah dari kalangan terpelajar di Yaman.
Ia mengatakan, "Tampaknya protes terhadap presiden benar-benar dipimpin oleh politisi oposisi, dosen universitas, golongan terpelajar, dan mahasiswa ... dan mereka benar-benar berjalan dari universitas menuju jalan utama lainnya, dan mereka mengarah kepada para pendukung presiden, yang sebagian besar kelompok suku."
Menurut Steinbeiser, Presiden Saleh hari Jumat menyerukan kepada pendukungnya untuk mempertahankan Lapangan Tahrir di Sanaa yang bersejarah, segera setelah Presiden Mesir Hosni Mubarak mengundurkan diri.
Steinbeiser menambahkan, "Sangat cepat, setelah tersiar berita bahwa Mubarak mengundurkan diri, presiden menggalang dukungan sukunya, yang ia dapat di Sanaa dan sekitarnya. Ia membawa mereka ke Lapangan Tahrir di Sanaa, seperti di Kairo. Lapangan Tahrir di Sanaa, tidak sebesar di Kairo, tapi itu merupakan titik awal demonstrasi utama, dan jelas kini memiliki nilai simbolis yang besar."
Steinbeiser menekankan bahwa pendukung pemerintah diberi insentif untuk tetap tinggal di Lapangan Tahrir guna menangkis kerumunan demonstran anti-pemerintah. Tambahnya, Presiden Saleh memiliki pendukung suku lebih sedikit di bagian selatan negara itu, di mana demonstrasi besar telah dilaporkan di Taiz dan Aden.
Kantor berita Associated Press melaporkan Presiden Saleh telah bertemu dengan sejumlah pemimpin suku yang mendukungnya sejak Sabtu, untuk memperkuat kekuasaannya. Ia juga baru-baru ini menyatakan tidak akan mencalonkan diri lagi ketika masa jabatannya berakhir tahun 2013.