Seorang pria muda, yang menurut jaksa federal Amerika semula berbohong mengenai disembunyikannya bukti dari kamar asrama tertuduh pembom Boston Marathon Dzhokhar Tsarnaev, tidak dapat mengingat kejadian yang dituduhkan itu karena ingatannya terhalang ganja, menurut pengacaranya.
Pada hari pertama sidang Senin (6/10) di Boston, pengacara Robel Phillipos yang berusia 21 tahun itu mengatakan ia pada waktu itu seorang anak yang sedang teler atau mabuk setiap kali ditemui di kamar asramanya, tiga hari setelah serangan pada April 2013 itu.
Menurut jaksa, Phillipos akhirnya menandatangani pengakuan bahwa ia dan dua orang lain pergi ke kamar asrama Tsarnaev dan menyembunyikan bukti, termasuk ransel dengan tabung kembang api yang kemudian dibuang.
Asisten Jaksa Amerika John Capin mengatakan Phillipos tentu sudah akurat kalau ia menggunakan penggaris ketika menggambarkan kembang api itu dalam keterangannya. Tetapi pengacara Phillipos mengatakan pengakuan itu dipaksa.