Tautan-tautan Akses

Presiden Ukraina Dorong Pembentukan "Angkatan Bersenjata Eropa"


Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berbicara dengan media saat tiba di KTT Uni Eropa di Brussels, Kamis, 27 Juni 2024. (Foto: AP)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berbicara dengan media saat tiba di KTT Uni Eropa di Brussels, Kamis, 27 Juni 2024. (Foto: AP)

Kyiv dan Brussels khawatir tersingkir dari upaya perdamaian langgeng antara Rusia dan Ukraina yang berisiko menghasilkan kesepakatan yang justru menguntungkan Moskow.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengusulkan pembentukan pasukan militer Eropa yang terintegrasi. Ia menekankan bahwa benua itu perlu bertindak secara mandiri menghadapi ancaman berkelanjutan dari Rusia serta ketidakpastian dukungan dari Amerika, sebuah kondisi yang ia sebut sebagai "realitas baru."

"Kita perlu membentuk Angkatan Bersenjata Eropa agar masa depan Eropa sepenuhnya berada di tangan orang Eropa, dan keputusan tentang Eropa dibuat di Eropa," ujar Zelenskyy dalam pidatonya di Konferensi Keamanan Munich pada 15 Februari.

Kyiv dan Brussels khawatir tersingkir dari upaya perdamaian langgeng antara Rusia dan Ukraina yang berisiko menghasilkan kesepakatan yang justru menguntungkan Moskow. Untuk itu, Zelenskyy menegaskan bahwa Ukraina dan Eropa harus terlibat dalam setiap negosiasi.

"Ukraina tidak akan pernah menerima kesepakatan di belakang kami tanpa keterlibatan kami," kata Zelenskyy. "Aturan yang sama harus berlaku untuk seluruh Eropa. Tidak ada keputusan tentang Ukraina tanpa Ukraina, tidak ada keputusan tentang Eropa tanpa Eropa.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, ke-2 dari kiri, menghadiri pertemuan bilateral dengan Wakil Presiden AS JD Vance, tidak terlihat dalam gambar, di sela-sela Konferensi Keamanan Munich, di Munich, Jerman, 14 Februari 2025. (Foto: Reuters)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, ke-2 dari kiri, menghadiri pertemuan bilateral dengan Wakil Presiden AS JD Vance, tidak terlihat dalam gambar, di sela-sela Konferensi Keamanan Munich, di Munich, Jerman, 14 Februari 2025. (Foto: Reuters)

"Kita harus bertindak sebagai Eropa, bukan sebagai orang-orang yang terpisah," kata Zelenskyy.

Hampir tiga tahun setelah Rusia melancarkan invasi penuh, Zelenskyy menegaskan bahwa keanggotaan Ukraina di Pakta Pertahanan Atlantik Utara atay NATO tetap menjadi bagian dari negosiasi. Ia juga menolak gencatan senjata tanpa adanya jaminan keamanan yang konkret.

"Jika bukan keanggotaan NATO, maka syarat untuk membangun NATO lain di Ukraina," katanya.

Ia mempertanyakan komitmen Amerika terhadap Eropa, dengan mengatakan: "Apakah Amerika membutuhkan Eropa? Sebagai pasar, ya, sebagai sekutu — saya tidak tahu."

Pidato Zelenskyy disampaikan sehari setelah pertemuannya dengan pejabat tinggi Amerika, termasuk Wakil Presiden J.D. Vance. Dalam pidatonya di konferensi pada 14 Februari, Vance menekankan pentingnya mencapai "perdamaian yang langgeng dan abadi" di Ukraina.

Zelenskyy menyampaikan kepada Vance bahwa Ukraina menginginkan "jaminan keamanan" dari Washington sebelum membahas negosiasi apa pun dengan Rusia guna mengakhiri perang yang telah berlangsung hampir tiga tahun.

Amerika Serikat memberikan sinyal yang beragam terkait strateginya, memicu kekhawatiran di Kyiv bahwa Ukraina bisa dipaksa menerima kesepakatan yang merugikan dan justru menguntungkan Putin.

Menteri Pertahanan Amerika Pete Hegseth mengatakan kepada para menteri pertahanan NATO pada awal pekan ini bahwa mengembalikan perbatasan Ukraina ke kondisi sebelum 2014 adalah hal yang "tidak realistis." Ia juga menegaskan bahwa Gedung Putih tidak menganggap keanggotaan Ukraina di NATO sebagai bagian dari solusi konflik.

Ukraina menuntut Rusia untuk menarik diri dari wilayah yang direbut dan mengatakan bahwa negara itu harus menerima keanggotaan NATO atau jaminan keamanan yang setara untuk mencegah Moskow menyerang lagi. [ah/ft]

Beberapa informasi untuk laporan ini berasal dari NBC News.

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG