Tautan-tautan Akses

Presiden Macron: Eropa Harus Siap Berperang Jika Menginginkan Perdamaian 


Presiden Prancis Emmanuel Macron menghadiri konferensi pers menjelang pertemuan dengan Presiden Moldova di Istana Elysee di Paris, pada 7 Maret 2024. (Foto: Christophe Ena/Pool/AFP)
Presiden Prancis Emmanuel Macron menghadiri konferensi pers menjelang pertemuan dengan Presiden Moldova di Istana Elysee di Paris, pada 7 Maret 2024. (Foto: Christophe Ena/Pool/AFP)

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan pada Kamis (14/3) bahwa Eropa harus siap berperang jika menginginkan perdamaian. Ia menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai musuh yang tidak akan berhenti di Ukraina jika berhasil mengalahkan pasukan Kyiv dalam konflik yang telah berlangsung selama dua tahun itu.

Macron memicu kontroversi pada bulan lalu setelah mengatakan dirinya tidak bisa mengesampingkan kemungkinan penerjunan pasukan darat ke Ukraina di masa depan. Banyak pemimpin negara yang menghindari hal itu, sementara beberapa pemimpin lainnya, terutama di kawasan Eropa timur, mendukung pernyataan tersebut.

“Jika Rusia memenangkan perang ini, kredibilitas Eropa akan hancur,” kata Macron dalam sebuah wawancara televisi.

Ia mengatakan penting bagi Eropa untuk tidak membatasi diri, karena dikhawatirkan Kremlin akan menangkapnya sebagai isyarat kelemahan dan justru semakin mendorongnya untuk melanjutkan invasi ke Ukraina.

Ia mengatakan, Prancis tidak akan pernah memulai serangan terhadap Rusia dan Paris tidak berperang dengan Moskow, meskipun faktanya Rusia telah melancarkan serangan agresif terhadap kepentingan-kepentingan Prancis di dalam dan luar negeri.

Macron mengatakan, Ukraina berada dalam situasi “sulit” di lapangan dan diperlukan dukungan yang lebih kuat dari para sekutu.

Ia juga berharap suatu hari nanti akan tiba saatnya untuk melakukan perundingan perdamaian dengan presiden Rusia, “siapa pun dia” – untuk pertama kalinya membayangkan kemungkinan Putin tidak lagi berkuasa di Rusia. [rd/jm]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG