Menurut Sutradara Francis Lawrence dan produser Nina Jacobson, “The Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Snakes” mengambil latar waktu 64 tahun sebelum film aslinya.
“Ini adalah asal muasal banyak hal. Asal usul kompetisi ini, mulai dari yang sederhana hingga yang luar biasa. Juga mengungkap asal usul orang-orang seperti Lucky Flickerman yang berubah menjadi Caesar Flickerman. Menurut saya film ini menawarkan pengungkapan baru karakter-karakternya," katanya.
Karakter sentral film ini adalah Coriolanus Snow, yang diketahui oleh para penggemar serial ini sebagai diktator jahat yang diperankan oleh Donald Sutherland dalam film aslinya.
Dalam film kali ini ia digambarkan sebagai seorang pelajar yang berusaha menjaga harta warisan ayahnya yang sakit-sakitan, bersama sepupunya Tigris dan neneknya.
Ingin menjadi yang terbaik di kelasnya, Snow bersedia melakukan apa saja untuk sukses dan itu dimulai dengan setuju untuk membimbing salah satu kontestan The Hunger Games, Lucy Gray Baird, yang diperankan oleh Rachel Zegler.
Memiliki penjahat sebagai tokoh sentral menciptakan tantangan yang sulit bagi Lawrence.
“Kami harus mencari cara untuk membuat penonton menaruh perhatian secara emosional padanya, mendukungnya dan berempati padanya," ujar Lawrence.
Film ini sekali lagi didasarkan pada novel berjudul sama karya Suzanne Collins yang dirilis pada 2020.
Sejak bukunya dirilis, para penggemar serial ini telah berspekulasi tentang semua kemungkinan hubungan antara karakter di prekuel dan karakter di seri aslinya.
Collins bertindak sebagai produser eksekutif dan terlibat dalam penulisan dan penyeleksian aktor, tetapi sama sekali tidak terlibat dalam pengambilan gambar.
Produser Nina Jacobson mengatakan keterlibatan Collins sangat signfikan.
"Kami benar-benar menghargai cerita yang ingin ia sampaikan, ide yang ingin ia komunikasikan. Kami berusaha mengakomodasinya. Kami tidak punya rencana untuk melakukan hal lain selain berharap ia terus menulis dan memberi kami buku lain," katanya. [ab/ka]
Forum