Tautan-tautan Akses

Polisi Peru Gerebek Istana Presiden untuk Cari Adik Ipar Presiden


Ilustrasi - Polisi berjaga di dekat Istana Kepresidenan di Lima, Peru, Kamis, 17 September 2020. (AP/Rodrigo Abd)
Ilustrasi - Polisi berjaga di dekat Istana Kepresidenan di Lima, Peru, Kamis, 17 September 2020. (AP/Rodrigo Abd)

Polisi Peru dan agen-agen dari Kantor Kejaksaan Penuntut Umum menggerebek istana presiden di Lima, Selasa (9/8), dalam upaya menangkap Yenifer Paredes, adik ipar Presiden Pedro Castillo, karena dugaan korupsi dan pencucian uang.

Operasi polisi yang belum pernah terjadi sebelumnya itu dilakukan setelah kantor kejaksaan meminta "penggerebekan" terhadap "kawasan perumahan istana pemerintah," kata Mahkamah Agung Peru dalam sebuah pernyataannya.

Setelah hampir empat jam mencari, para agen akhirnya meninggalkan tempat kediaman presiden tanpa menemukan Paredes, yang kini menjadi buronan pengadilan.

Paredes, 26, tinggal bersama Castillo dan keluarganya di kediaman presiden di dalam Istana Pemerintah.

Istana Kepresidenan Peru dalam peringatan 199 tahun Kemerdekaan dengan alun-alun utama yang kosong, saat negara itu menangguhkan kegiatan publik di tengah pandemi COVID-19 di Lima, 28 Juli 2020. (Handout / Peruvian Presidency / AFP)
Istana Kepresidenan Peru dalam peringatan 199 tahun Kemerdekaan dengan alun-alun utama yang kosong, saat negara itu menangguhkan kegiatan publik di tengah pandemi COVID-19 di Lima, 28 Juli 2020. (Handout / Peruvian Presidency / AFP)

Penggerebekan-penggerebekan serupa juga terjadi secara bersamaan di beberapa lokasi lain di ibu kota. Jose Nenil Medina, seorang wali kota dari Chota, provinsi asal Castillo dan dua pengusaha bersaudara Hugo dan Angie Espino, ditangkap karena diduga terlibat dalam jaringan korupsi yang sama. Pengadilan tertinggi Peru itu juga mengizinkan penahanan awal terhadap mereka yang terlibat selama 10 hari.

Paredes telah dipanggil untuk bersaksi di kantor kejaksaan dan di hadapan sebuah komisi di Kongres Peru pada pertengahan Juli.

Kantor kejaksaan saat ini melangsungkan lima penyelidikan terbuka terhadap Presiden Castillo, yang juga menghadapi tuduhan korupsi.

Dalam pesan yang disiarkan di televisi Selasa malam, Castillo menyebut operasi itu sebagai "serangan ilegal" yang merupakan bagian dari konspirasi untuk memecatnya dari jabatannya. [ab/uh]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG