Polisi Filipina mengatakan, Rabu (20/5), mereka telah menggerebek sebuah klinik dan apotik ilegal yang secara diam-diam melayani sejumlah warga negara China yang dicurigai tertular virus corona.
Dua orang ditangkap dan seorang pasien ditemukan dalam penggerebekan, Selasa (19/5), di sebuah vila yang secara diam-diam diubah menjadi klinik berkapasitas tujuh pasien dan sebuah apotik, kata Brigjen Polisi Rhoderick Armamento.
Lebih dari 200 unit tes uji cepat virus corona dan sejumlah jarum suntik juga ditemukan di tempat-tempat sampah di vila tersebut, yang juga dilengkapi kantin kecil dan ucapan selamat datang dalam bahasa Mandarin di lobinya.
Vila itu terletak di Zona Ekonomi Khusus Clark, sebuah kawasan yang dulunya adalah pangkalan Angkatan Udara AS, namun kini berubah menjadi kawasan hiburan dan perdagangan yang dilengkapi kompleks-kompleks permukiman mewah di wilayah barat laut Manila.
Pasien yang dirawat di klinik ilegal itu dipindahkan ke sebuah rumah sakit di Manila, sementara dua orang yang bekerja di klinik dan apotik itu ditahan pihak kepolisian.
“Mereka mengobati dan meresepkan obat tanpa izin,” kata Armamento. “Pasien-pasien berkewarganegaraan China yang dirawat di sana kemungkinan saat ini masih berkeliaran di tempat-tempat umum dan menularkan virus ke banyak orang.”
Mereka yang diduga menjadi klien klinik itu adalah warga negara China yang secara ilegal bekerja di rumah-rumah judi di Clark. Menurut Armamento, mereka menghindari rumah sakit karena takut diketahui keberadaan mereka di Filipina dan ditangkap petugas imigrasi.
Filipina memiliki hampir 13.000 kasus virus corona, termasuk 837 kematian. [ab/uh]