Pihak berwenang Denmark Kamis (14/12) mengatakan bahwa mereka telah menangkap empat orang, tiga orang di Denmark dan seorang di Belanda, serta melakukan penggeledahan di seluruh negeri, untuk melawan apa yang mereka katakan sebagai serangan teror yang direncanakan.
Pada konferensi pers di Kopenhagen hari Kamis, Direktur Keamanan dan Intelijen Denmark, Flemming Drejer mengatakan kepada wartawan, penangkapan dan penggeledahan di Denmark dan Belanda itu merupakan bagian dari penyelidikan mendalam. Operasi itu dilakukan melalui “kerjasama erat dengan mitra asing kami.” Katanya, pencarian masih terus dilakukan.
Drejer mengatakan, tiga orang yang ditangkap di Denmark akan didakwa dengan tuduhan terkait teror.
Ia menambahkan, “Juga ada hubungan dengan geng-geng dunia, organisasi terlarang LTF, Loyal to Familia (geng jalanan Denmark yang dilarang) dan orang-orang yang tinggal di Denmark dan luar negeri."
Beberapa jam kemudian, kantor perdana menteri Israel merilis pengumuman bersama dari Institut Intelijen dan Operasi Khusus Israel, yang dikenal sebagai Mossad, dan Otoritas Keamanan Israel, yang memuji pihak keamanan dan penegakan hukum Denmark atas penangkapan yang mereka lakukan.
Namun rilis itu menambahkan bahwa para pejabat Denmark “menangkap tujuh teroris yang bertindak atas nama organisasi teroris Hamas, dan menggagalkan serangan yang bertujuan membunuh warga sipil di wilayah Eropa."
“Ini sangat serius,” kata PM Denmark Mette Frederiksen pada KTT Uni Eropa di Brussels. “Ini menunjukkan situasi kami di Denmark, sayangnya.”
“Benar sekali sewaktu badan-badan intelijen Denmark mengatakan ada risiko tinggi di Denmark,” kata Frederiksen. “Tentu saja ini tidak dapat diterima sehubungan dengan Israel dan Gaza, di mana ada seseorang yang membawa konflik di tempat lainnya di dunia ke tengah masyarakat Denmark.”
“Selama beberapa tahun, kami dapat memastikan bahwa ada beberapa orang yang tinggal di Denmark yang menentang demokrasi kami dan menentang kebebasan kami, menentang kebebasan di dunia nyata, menentang masyarakat Denmark dengan segala hal yang terkandung di dalamnya yaitu, kegembiraan dan hal-hal baik serta kebebasan," tandasnya.
Ancaman teror di Denmark sekarang ini berada pada level empat, level tertinggi kedua.
Sebelumnya bulan ini, Komisioner urusan Dalam Negeri Uni Eropa, Ylva Johansson, memperingatkan bahwa Eropa menghadapi “risiko serangan teroris yang sangat besar” selama musim liburan Natal karena dampak perang antara Israel dan kelompok militan Palestina, Hamas.
Pada Juli 2022, seorang lelaki bersenjata di sebuah pusat perbelanjaan di Kopenhagen menewaskan tiga orang dan mencederai tujuh lainnya. Lelaki itu, yang percaya bahwa para korbannya adalah zombie (mayat hidup), pada Juli lalu dijatuhi hukuman ditahan di sebuah fasilitas medis yang aman. Ia didakwa melakukan pembunuhan dan percobaan pembunuhan dalam serangan di pusat perbelanjaan raksasa Field di pinggiran kota Kopenhagen.
Pada tahun 2015, seorang lelaki Muslim Denmark yang berusia 22 tahun menembak mati dua orang dan mencederai lima lainnya pada forum mimbar bebas dan di sinagoge di Kopenhagen.
Awal bulan ini, parlemen Denmark meloloskan legislasi yang melarang penodaan kitab suci, setelah beberapa aktivis anti-Islam melakukan aksi penodaan Quran di depan umum, yang memicu demonstrasi marah di negara-negara Muslim. [uh/ab/ps/jm]
Forum