Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva telah lolos dengan mudah dari mosi tidak percaya atas caranya menangani demonstrasi politik berdarah bulan lalu.
Partai oposisi Puea Thai mengajukan mosi tidak percaya tersebut terhadap Abhisit, yang menurut mereka, melanggar HAM, karena mengerahkan pasukan yang menembakkan peluru tajam dalam demonstrasi anti-pemerintah di tengah ibukota Bangkok.
Tetapi, perdana menteri menang dalam pemungutan suara pada hari Rabu, karena koalisinya yang berkuasa memegang mayoritas yang kuat dalam majelis rendah parlemen. Perbandingan suara yang terakhir adalah 246 lawan 186.
Bentrokan antara pasukan keamanan Thailand dan kelompok Kaos Merah menewaskan 89 orang dan melukai kira-kira 1.800 lainnya dalam demonstrasi selama dua bulan oleh kaum Kaos Merah. Demonstrasi itu dibubarkan setelah tentara setelah menggrebek perkemahan Kaos Merah pada tanggal 19 Mei.