Kantor Perdana Menteri Inggris, Kamis (29/2), menyebut rencana Broadway untuk membuat sebuah pertunjukan yang akan disajikan khusus untuk penonton kulit hitam di London pada tahun ini, sebagai “salah” dan “memecah belah."
Pertunjukan bertajuk “Slave Play” alias “Pertunjukan Budak” yang akan ditampilkan di Teater Noel Coward di West End, London, dari 29 Juni hingga 21 September, akan menggelar dua pertunjukan “Black Out” yang dikhususkan bagi penonton berkulit hitam.
Juru bicara Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan, laporan mengenai rencana itu “mengkhawatirkan” dan mereka masih mengumpulkan lebih banyak informasi.
Pertunjukan teater yang ditulis aktor Amerika, Jeremy O. Harris, itu bercerita tentang “ras, identitas dan seksualitas” dengan latar perkebunan MacGregor di selatan Amerika Serikat (AS) pada awal abad ke-21.
Harris mengatakan kepada BBC bahwa ia ingin orang kulit hitam merasa aman “bersama banyak orang hitam lainnya di tempat di mana mereka seringkali tidak merasa aman.”
Menurut situs “Black Out”, tujuan acara itu adalah untuk menciptakan lingkungan “di mana audiens yang seluruhnya mengidentifikasi diri sebagai orang kulit hitam dapat menikmati dan mendiskusikan acara itu dalam ruang pertunjukan seni, film, atletik dan budaya yang bebas dari tatapan orang kulit putih.”
Situs itu menyebut siapa pun tidak akan dilarang untuk menghadiri pertunjukan tersebut. Namun, pihat itu menyatakan bahwa pertunjukan “Black Out” adalah acara privat, hanya untuk undangan.
Namun, juru bicara Perdana Menteri Sunak mengatakan, membatasi penonton atas dasar ras merupakan hal yang salah dan memecah belah.
Pertunjukan itu akan digelar di London pada 17 Juli dan 17 September.
Pertunjukan yang dinominasikan untuk Tony Award itu akan menampilkan bintang Banana Fisayo Akinade, putri Denzel Washington, Olivia Washington, dan aktor film seri "Game of Thrones", Kit Harington. [rd/jm]
Forum