Kemarahan Tiongkok terhadap Norwegia karena menganugerahkan hadiah Nobel kepada pembangkang Tiongkok tampaknya ada batasnya.
Pada hari yang sama hadiah Nobel diberikan secara in absentia kepada Liu Xiaobo di Oslo, sebuah unit dari bisnis minyak Tiongkok terbesar mengumumkan telah menandatangani sebuah kontrak pengeboran minyak jangka panjang dengan perusahaan minyak milik pemerintah Norwegia.
Kontrak berjangka lima tahun itu melibatkan penempatan sebuah anjungan minyak canggih milik China Oilfield Services tahun depan di laut utara, di lepas pantai Norwegia.
Beijing telah melakukan berbagai langkah guna memperlihatkan rasa tidak senangnya kepada Norwegia seputar pemberian hadiah Nobel kepada Liu, yang sedang menjalani hukuman penjaran 11 tahun dengan tuduhan menghasut subversi.
Tiongkok berulang kali mempermalukan menteri perikanan Norwegia dan membatalkan sebuah tur pertunjukan musik beberapa hari setelah pengumuman hadiah Nobel tersebut.
Pada akhir November, penguasa Tiongkok menunda perundingan persetujuan perdagangan bebas antara kedua negara.