Tautan-tautan Akses

Perdana Menteri Italia Raih Dukungan Parlemen untuk Bantu Ukraina


Presiden Prancis Emmanuel Macron (tengah), Kanselir Jerman Olaf Scholz (kanan) dan Perdana Menteri Italia Mario Draghi pergi bersama menuju Kyiv, Ukraina, dengan menggunakan kereta api pada 16 Juni 2022. (Foto: AP)
Presiden Prancis Emmanuel Macron (tengah), Kanselir Jerman Olaf Scholz (kanan) dan Perdana Menteri Italia Mario Draghi pergi bersama menuju Kyiv, Ukraina, dengan menggunakan kereta api pada 16 Juni 2022. (Foto: AP)

Perdana Menteri Italia Mario Draghi, pada Selasa (21/6), mendapatkan dukungan parlemen untuk membantu Ukraina, meskipun terdapat seruan dari pemimpin partai politik Five Star Movement agar Italia berhenti mengirim senjata dan lebih memusatkan perhatian pada diplomasi.

Draghi menguraikan kebijakan Italia di Ukraina, dan memberikan pengarahan kepada para senator tentang kunjungannya baru-baru ini ke Kyiv bersama pemimpin Jerman dan Prancis, menjelang pertemuan Dewan Eropa akhir pekan nanti.

Meskipun tidak memberikan informasi baru tentang bantuan persenjataan yang diberikan Italia kepada Ukraina, Draghi berterima kasih kepada para senator atas dukungan “bersatu” bagi pemerintah.

Pemimpin Partai Five Star Movement yang juga merupakan mantan Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte telah secara terbuka meminta Italia agar berhenti mengirim senjata ke Ukraina. Gerakan itu secara keseluruhan telah menuntut lebih banyak suara parlemen dalam menyusun kebijakan pemerintah.

Kritik tersebut telah menciptakan ketegangan dalam koalisi berbasis luas pimpinan Draghi di mana Five Star Movement menjadi bagian di dalamnya, tetapi tidak mempersoalkan stabilitas pemerintah.

Sebaliknya perdebatan ini tampaknya hanya akan menyoroti perpecahan yang terjadi di dalam Five Star Movement itu sendiri, mengingat salah satu anggota partai tersebut yang paling menonjol di pemerintahan Draghi yaitu Menteri Luar Negeri Luigi Di Maio telah secara terbuka mengkritisi partainya sendiri atas posisinya mengenai isu Ukraina.

Beberapa laporan media Italia mengatakan Di Maio sedang mempertimbangkan untuk meninggalkan parati tersebut. Jika hal itu terjadi, maka langkah tersebut akan memberikan pukulan terhadap kredibilitas partai pasca serangkaian kinerja buruk yang terlihat dalam pemilihan lokal dan pemilihan administratif baru-baru ini. [em/lt]

Recommended

XS
SM
MD
LG