Seorang anggota komite pemerintah Spanyol yang dibentuk untuk memonitor kasus itu – Fernando Rodriguez Artalejo – mengatakan semakin lama Romero melawan penyakit itu akan memberinya kesempatan meningkatkan kekebalan yang efektif.
Romero yang berusia 44 tahun tertular Ebola setelah merawat seorang misionaris Spanyol yang tertular Ebola di Liberia dan diterbangkan pulang ke Madrid bulan lalu.
Direktur RS Carlos III di Madrid, Antonio Andreu mengatakan beberapa uji medis yang dilakukan terhadap Romero hari Minggu menunjukkan jumlah virus mematikan itu telah berkurang secara signifikan. Tetapi dalam wawancara dengan radio Onda Cero, Andreu menambahkan bahwa bisa saja terjadi komplikasi lain sehingga terlalu riskan untuk membuat perkiraan.
Andreu mengatakan 15 orang yang berhubungan dengan Romero sebelumnya dan telah diawasi dengan seksama, terbukti tidak menunjukkan gejala Ebola. Namun ia memberi tenggat waktu hingga 27 Oktober untuk memastikan bahwa ke-15 orang itu tidak tertular Ebola. Sementara tim medis yang kini merawat Romero akan dimonitor selama 21 hari, yang merupakan masa inkubasi penyakit tersebut.
Sementara itu Kementerian Kesehatan Spanyol yang sempat mengatakan bahwa Spanyol telah menerima satu dosis obat eksperimen Ebola – Zmapp – untuk merawat Romero, menjelaskan bahwa sebenarnya yang mereka terima adalah versi lain obat Ebola – yang disebut ZMab.