Ekosistem pesisir Australia diserbu oleh hewan laut asli Australia yang jumlahnya kini membeludak. Populasi landak laut meningkat secara dramatis dalam beberapa dekade terakhir, khususnya di Teluk Port Phillip di sekitar Melbourne. Para ilmuwan kini meminta bantuan para penyelam untuk mengatasi masalah tersebut.
Beberapa pakar ekologi laut tampak sedang bersiap-siap untuk menyelam untuk melakukan misi lingkungan sekaligus menangkap landak laut untuk bahan makan malam.
Dr Paul Carnell, pakar ekologi laut dari Universitas Deakin mengatakan, "Landak-landak laut bergerak melewati terumbu-terumbu ini. Kadang-kadang bergerombol sangat padat sehingga hampir menyerupai pasukan kecil yang maju bersama-sama dan membersihkan segala sesuatu di jalan yang mereka lalui."
Hewan tersebut mengonsumsi rumput laut. Namun landak laut juga dapat menghancurkan sejumlah besar kelp atau rumput laut besar dari jenis ganggang coklat jika jumlah hewan tersebut begitu banyak.
Dr. Carnell menambahkan, "Kelp adalah hutannya lautan. Jika Anda kehilangan pohon-pohon tersebut, jika Anda kehilangan kelp, Anda akan kehilangan semua keanekaragaman hayati lainnya, dan Anda juga akan kehilangan berbagai spesies ikan."
Terumbu karang seluas 500 hektar yang terletak di teluk itu telah terdampak oleh landak laut.Namun masalah tersebut dapat diatasi.
Dr. Carnell mengatakan, "Kami telah melihat kawasan di mana kami dapat mengurangi jumlah landak laut, kami benar-benar melihat pemulihan kelp dan rumput laut di terumbu karang."
Para ilmuwan mengatakan air limbah yang dibuang ke Teluk Port Phillip sebelumnya mengandung nutrisi, yang kemudian menyebabkan meningkatnya kelp dan meledaknya populasi landak laut.
Namun standar lingkungan yang lebih ketat, digabungkan dengan serangkaian kemarau, telah menyusutkan kelp di teluk, sehingga landak-landak laut tersebut menyerbu teritori baru untuk menemukan makanan.
Dalam budaya Jepang, telur landak laut, yang disebut uni, dikonsumsi secara luas. Koki Johnson Teoh menjelaskan, "Ini adalah makanan pokok bagi mereka. Ini merupakan satu dari tiga bahan makanan terbesar yang dikonsumsi setiap tahun."
Sebuah restoran di Melbourne, Australia, menawarkan sajian khusus landak laut. Meningkatkan permintaan warga lokal terhadap landak laut, tak selalu mudah dilakukan.
Jessica Teoh, seorang pemilik restoran mengatakan, "Tidak banyak warga Australia yang tahu tentang landak laut, dan setiap kali kami memberitahu tentang landak laut, mereka selalu mengatakan tidak."
Namun pasarnya tetap ada, yaitu orang-orang yang ingin mengonsumsi makanan ramah lingkungan.
Koki Johnson Teoh mengatakan, "Sangat penting untuk melestarikan lingkungan. Karena tahu bahwa landak laut merupakan hama di Australia, saya jadi semakin ingin memberantasnya."
Carnell ingin mereka yang berekreasi menyelam di Teluk Port Phillip untuk ikut mengumpulkan sekantong landak laut untuk mereka santap sendiri.
Carnell menambahkan, "Kita dapat menyantapnya dan sekaligus membantu menyelesaikan masalah lingkungan."
Mereka berharap masalah itu dapat diselesaikan dengan menghidangkan landak-landak laut tersebut dalam menu santapan. [lj/uh]