Tautan-tautan Akses

Penuhi Kebutuhan Pangan, China Incar Lahan Pertanian di Luar Negeri


Seorang pramuniaga di toko roti "Chez Blandine", milik miliarder China Hu Keqin, di Beijing, 30 Januari 2018. Hu Keqin membeli lahan gandum di Indre dan Allier karena tertarik dengan gandum Perancis.
Seorang pramuniaga di toko roti "Chez Blandine", milik miliarder China Hu Keqin, di Beijing, 30 Januari 2018. Hu Keqin membeli lahan gandum di Indre dan Allier karena tertarik dengan gandum Perancis.

Dengan penduduk 1,4 miliar jiwa atau seperlima penduduk dunia, dan memiliki kurang dari 10 persen lahan pertanian, China meningkatkan pembelian lahan pertanian di Eropa, Amerika, Australia dan Selandia Baru sejak beberapa tahun terakhir, AFP melaporkan.

Selain meningkatnya kebutuhan pangan di Cina, berbagai skandal keamanan makanan di dalam negeri juga mendorong minat konsumen untuk membeli makanan impor, yang dianggap lebih aman.

Baca: Departemen Pertahanan AS Dukung Pembatasan Baja dan Aluminium dari China

Investasi Cina dalam bidang pertanian di luar negeri telah meningkat menjadi sekitar $95 miliar dollar sejak 2010. Hampir separuh dari jumlah itu ditanamkan dalam dua tahun terakhir saja, menurut statistik yang dihimpun oleh lembaga riset American Enterprise Institute dan Heritage Foundation.

Perusahaan swasta dan milik pemerintah Cina telah membeli sekitar 9 juta hektar lahan pertanian di negara-negara berkembang sampai 2012. Tapi belakangan ini, China mengalihkan perhatian ke Australia, Amerika dan Eropa.

Berikut adalah investasi-investasi besar Cina di luar negeri:

Pada, 2016 pengembang properti Cina Cred bergabung dengan kelompok pertambangan lokal membeli lahan pertanian terbesar di dunia dari S. Kidman & Co di Australia, yang mempunyai 185.000 sapi dan menguasai 2,5 persen lahan pertanian di negara itu.

Pembelian itu menyusul pengambilalihan pertanian kapas terbesar Australia pada 2012 oleh perusahaan Cina, Shandong Ruyi.

Baca: China Pangkas Pajak Impor untuk Makanan, Obat dan Pakaian

Perusahaan pangan raksasa Cina, yaitu Bright Food, Yili dan Pengxin membeli puluhan peternakan sapi susu di Selandia Baru, yang kini menghasilkan produk-produk yang sangat popular di Cina.

Di Amerika, penghasil daging sapi, WH group, yang dulu dikenal dengan nama Shanghai International Holdings, membeli produsen daging terbesar di Amerika Smithfield Foods dengan harga $4,7 miliar pada 2013. Kalau dihitung dengan utang perusahaan Amerika itu, nilai pembelian Cina tadi mencapai $7,1 miliar dollar.

Dan di Perancis, seorang taipan Cina membeli ladang-ladang gandum yang luas di Perancis, untuk menjamin persediaan makanan bagi rakyatnya yang terus bertambah. [ii]

Recommended

XS
SM
MD
LG