Menggembalakan ternak di Calliope Station, Queensland belum pernah semudah ini. Alih-alih menggunakan tiga orang yang mengendarai quad bike, motor beroda empat yang juga kerap disebut ATV untuk menggiring ternak, Will Wilson cukup melakukannya dengan drone.
“Jika kita memikirkan tentang metodologi, industri dan berusaha terus menjadi yang terdepan, kita harus melihat teknologi terkini lalu mencoba dan kemudian menggunakannya,” jelasnya.
Setelah berhasil mengumpulkan semua ternak dengan menggunakan drone untuk pertama kalinya, Wilson kini mempertimbangkan untuk mempraktikkannya secara permanen di lahan miliknya.
Menurut Wilson, teknologi tidak akan dapat menggantikan pekerjaan di lapangan. Sejumlah pekerja masih dibutuhkan untuk menggiring ternak merumput ke lapangan. Akan tetapi drone dapat membantu menjaga para penggembala dari marabahaya.
“Kami pernah cedera karena jatuh dari sepeda motor sebelumnya, juga tentunya dari kuda sebelumnya. Sejauh ini, saya telah beberapa kali menjatuhkan drone dan saya belum pernah cedera. Jadi, ada argumen yang menyatakan inilah cara lebih aman untuk menggembala,” lanjut Wilson.
Grup industri Farmsafe mendorong para produsen agar mencari cara-cara baru untuk membuat pertanian sebagai tempat kerja yang lebih aman. Charles Armstrong, ketua Farmsafe memaparkan, “Apa pun yang dapat menggantikan kendaraan atau mesin berbahaya seperti quad bike dan membuat pekerjaan lebih efektif, jelas berharga.”
Drone tidak hanya digunakan untuk keperluan peternakan. Para petani juga menggunakannya untuk memeriksa kesehatan tanaman dan kadar air. Dengan berkembangnya teknologi, drone semakin sering digunakan di kedua bidang industri tersebut.
Meg Kummerow, spesialis drone pertanian telah membantu ratusan penggembala mengikutsertakan teknologi ke dalam pekerjaan mereka. “Menurut saya drone akan menjadi sesuatu yang dapat mereka gunakan di masa mendatang. Itu akan menjadi salah satu alat dalam kotak perkakas para petani,” jelasnya. [mg/uh]