Kerumunan pendukung memenuhi jalan-jalan di Dakar untuk merayakan kemenangan tokoh oposisi Bassirou Diomaye Faye dalam pemilu negara tersebut, setelah perhitungan awal menunjukkan keunggulannya. Sejumlah kandidat oposisi telah mendeklarasikan kemenangannya, di tengah pemilu presiden Senegal yang sempat tertunda sebelumnya.
Jutaan warga ambil bagian dalam pemungutan suara yang damai pada Minggu (24/3), untuk memilih presiden Senegal ke lima. Pemilu itu digelar pasca turbulensi politik yang belum pernah terjadi sebelumnya di Senegal, yang memicu protes anti pemerintah yang disertai kekerasan dan mengalihkan dukungan kepada pihak oposisi.
Yang menjadi pertaruhan adalah potensi akhir bagi pemerintahan yang telah mendorong berbagai kebijakan yang ramah bagi investor, tetapi gagal menyelesaikan persoalan ekonomi di salah satu negara demokrasi yang paling stabil di wilayah Afrika Barat yang cenderung rawan terjadi kudeta.
Perhitungan awal yang diumumkan di televisi menunjukkan Faye telah memenangkan suara mayoritas, yang memicu perayaan meluas di jalan-jalan di ibu kota Dakar. Orang-orang yang bergembira berkumpul di kawasan Sonko, ketika para pendukung itu menyalakan kembang api, mengibarkan bendera Senegal dan meniup vuvuzela atau terompet khas Afrika.
Sekitar 7,3 juta orang terdaftar sebagai pemilih di negara dengan penduduk sekitar 18 juta orang ini. Tidak jelas, berapa banyak dari 15.633 TPS yang sudah menyelesaikan perhitungan.
Sejumlah calon utama telah mengakui keunggulan Faye pada Minggu malam, tetapi hasil sementara yang final kemungkinan baru akan diketahui pada Selasa (26/3). Pemilu putaran kedua akan dilakukan jika tidak ada kandidat yang memperoleh lebih dari 50 persen suara yang diperlukan untuk mencegah pemungutan suara kedua ini. [ns/rs]
Forum