Presiden sementara Mesir mendesak rakyat supaya tetap tenang dan menjauhkan diri dari kekerasan menyusul beberapa bentrokan mematikan putaran baru di Kairo.
Presiden sementara Adly Mansour berbicara di televisi pemerintah Senin malam, memberitahu rakyat Mesir negara itu perlu rekonsiliasi untuk maju ke depan.
Pernyataannya muncul setelah bentrokan-bentrokan baru berkobar di Kairo antara para pendukung dan penentang mantan Presiden Mohamed Morsi.
Para pejabat keamanan mengatakan bentrokan hari Senin itu dipicu aksi pelemparan batu ketika sekelompok pendukung Morsi lewat di dekat Lapangan Tahrir sewaktu aksi demo. Sedikitnya empat orang dilaporkan tewas dan belasan lainnya mengalami luka-luka.
Hari Senin (22/7) pagi, keluarga Morsi mengemukakan tentangan terhadap militer negara itu, dan mengancam akan menggunakan langkah-langkah hukum untuk membebaskan mantan pemimpin itu.
Dalam konferensi pers di Kairo, putera mantan Presiden tersebut, Osama Morsi, menuduh militer Mesir menculik ayahnya.
Dia mengatakan keluarganya belum pernah bertemu dengan ayah mereka sejak tanggal 3 Juli lalu ketika militer Mesir menggulingkan pemerintahan Morsi yang terpilih secara demokratis.
"Saya telah mengirim pesan kepada media internasional, organisasi masyarakat sipil dan PBB untuk mendukung tanggung jawab keselamatan dan keamanan Presiden, yang masih merupakan Presiden yang sah. Kami menempatkan tanggung jawab keselamatannya pada semua orang, dan kita tidak mengecualikan siapapun dari tanggung jawab itu. Apa yang terjadi adalah kejahatan penculikan mutlak, dan contoh sempurna penculikan kehendak rakyat dan menculik seluruh bangsa," demikian ungkap Osama Morsi.
Presiden sementara Adly Mansour berbicara di televisi pemerintah Senin malam, memberitahu rakyat Mesir negara itu perlu rekonsiliasi untuk maju ke depan.
Pernyataannya muncul setelah bentrokan-bentrokan baru berkobar di Kairo antara para pendukung dan penentang mantan Presiden Mohamed Morsi.
Para pejabat keamanan mengatakan bentrokan hari Senin itu dipicu aksi pelemparan batu ketika sekelompok pendukung Morsi lewat di dekat Lapangan Tahrir sewaktu aksi demo. Sedikitnya empat orang dilaporkan tewas dan belasan lainnya mengalami luka-luka.
Hari Senin (22/7) pagi, keluarga Morsi mengemukakan tentangan terhadap militer negara itu, dan mengancam akan menggunakan langkah-langkah hukum untuk membebaskan mantan pemimpin itu.
Dalam konferensi pers di Kairo, putera mantan Presiden tersebut, Osama Morsi, menuduh militer Mesir menculik ayahnya.
Dia mengatakan keluarganya belum pernah bertemu dengan ayah mereka sejak tanggal 3 Juli lalu ketika militer Mesir menggulingkan pemerintahan Morsi yang terpilih secara demokratis.
"Saya telah mengirim pesan kepada media internasional, organisasi masyarakat sipil dan PBB untuk mendukung tanggung jawab keselamatan dan keamanan Presiden, yang masih merupakan Presiden yang sah. Kami menempatkan tanggung jawab keselamatannya pada semua orang, dan kita tidak mengecualikan siapapun dari tanggung jawab itu. Apa yang terjadi adalah kejahatan penculikan mutlak, dan contoh sempurna penculikan kehendak rakyat dan menculik seluruh bangsa," demikian ungkap Osama Morsi.