KAIRO, MESIR —
Puteri Morsi, Shaimaa hari Senin (22/7) membacakan pernyataan keluarga pemimpin yang ditahan itu dengan mengatakan mereka akan mengajukan tuntutan hukum nasional maupun internasional terhadap militer.
Dalam komentar pertama keluarga itu sejak Morsi ditahan 3 Juli lalu Shaimaa Morsi menjuluki Pimpinan Angkatan Bersenjata Abdel Fattah el-Sissi sebagai pemimpin dari apa yang mereka sebut “kudeta berdarah militer” dan kelompok “kudeta”.
Ia menambahkan bahwa ia akan meminta pertanggungjawaban mereka atas keamanan dan keselamatan Morsi.
Militer Mesir telah menahan Morsi tanpa tuduhan di lokasi yang dirahasiakan yang dikatakan militer demi keamanan Morsi sendiri.
Putera Morsi, Osama menggambarkan penahanan Morsi sebagai sebuah penculikan. Beberapa negara telah meminta militer agar membebaskan Morsi.
Penentang aksi-aksi militer itu yang menyusul demonstrasi masal anti Morsi selama berhari-hari, terus berdemonstrasi di seluruh Mesir. Demonstran pro Morsi menuntut pemulihan kembali jabatan pemimpin terpilih pertama di negeri itu.
Tapi tuntutan hukum apapun tampaknya sulit untuk dimenangkan. Morsi sangat mengabaikan hukum selama menjabat sebagai Presiden, bahkan pernah menempatkan dirinya di atas pengawasan hukum sewaktu memberi dirinya kekuasaan luar biasa. Pada hari-hari terakhirnya menjabat ia mengeluarkan kata-kata pedas atas apa yang disebutnya korupsi diantara pejabat kehakiman.
Amira Howeidy, wakil editor mingguan pemerintah al-Ahram Weekly mengatakan keluarga seharusnya mengetahui tuntutan itu tidak akan berhasil. Melainkan katanya, pernyataan itu tampak sebagai suatu usaha untuk menarik perhatian pada situasi Morsi yang “aneh”.
“Tidak ada hukum yang membenarkan ini, bahkan menurut UU Darurat yang sangat kita kenal di Mesir. Militer benar-benar harus memberi sebuah penjelasan, mengajukan tuntutan atau membebaskannya,” kata Howeidy.
Tapi Howeidy mengatakan pendukung Morsi, khususnya Ikhwanul Muslimin hampir tidak mempunyai strategi selain meminta pembebasan Morsi. Tidak seorangpun kata Howeidy yang menawarkan sebuah penyelesaian.
Ketegangan masih terus berlangsung di seluruh Mesir, dengan kekerasan hari Minggu dilaporkan berlangsung semalaman di daerah Sinai yang bermasalah. Pejabat mengatakan sekurangnya empat tentara tewas dalam serangkaian serangan yang dilakukan oleh militan Islamis.
Tapi pemerintah di Kairo maju terus memulai tugasnya minggu ini untuk memperbaiki konstitusi yang disahkan di bawah kepemimpinan Morsi tahun lalu. Para pengritik mengecam konstitusi itu sebagai tidak memadai dalam melindungi hak-hak mendasar manusia dan hak-hak sipil.
Dalam komentar pertama keluarga itu sejak Morsi ditahan 3 Juli lalu Shaimaa Morsi menjuluki Pimpinan Angkatan Bersenjata Abdel Fattah el-Sissi sebagai pemimpin dari apa yang mereka sebut “kudeta berdarah militer” dan kelompok “kudeta”.
Ia menambahkan bahwa ia akan meminta pertanggungjawaban mereka atas keamanan dan keselamatan Morsi.
Militer Mesir telah menahan Morsi tanpa tuduhan di lokasi yang dirahasiakan yang dikatakan militer demi keamanan Morsi sendiri.
Putera Morsi, Osama menggambarkan penahanan Morsi sebagai sebuah penculikan. Beberapa negara telah meminta militer agar membebaskan Morsi.
Penentang aksi-aksi militer itu yang menyusul demonstrasi masal anti Morsi selama berhari-hari, terus berdemonstrasi di seluruh Mesir. Demonstran pro Morsi menuntut pemulihan kembali jabatan pemimpin terpilih pertama di negeri itu.
Tapi tuntutan hukum apapun tampaknya sulit untuk dimenangkan. Morsi sangat mengabaikan hukum selama menjabat sebagai Presiden, bahkan pernah menempatkan dirinya di atas pengawasan hukum sewaktu memberi dirinya kekuasaan luar biasa. Pada hari-hari terakhirnya menjabat ia mengeluarkan kata-kata pedas atas apa yang disebutnya korupsi diantara pejabat kehakiman.
Amira Howeidy, wakil editor mingguan pemerintah al-Ahram Weekly mengatakan keluarga seharusnya mengetahui tuntutan itu tidak akan berhasil. Melainkan katanya, pernyataan itu tampak sebagai suatu usaha untuk menarik perhatian pada situasi Morsi yang “aneh”.
“Tidak ada hukum yang membenarkan ini, bahkan menurut UU Darurat yang sangat kita kenal di Mesir. Militer benar-benar harus memberi sebuah penjelasan, mengajukan tuntutan atau membebaskannya,” kata Howeidy.
Tapi Howeidy mengatakan pendukung Morsi, khususnya Ikhwanul Muslimin hampir tidak mempunyai strategi selain meminta pembebasan Morsi. Tidak seorangpun kata Howeidy yang menawarkan sebuah penyelesaian.
Ketegangan masih terus berlangsung di seluruh Mesir, dengan kekerasan hari Minggu dilaporkan berlangsung semalaman di daerah Sinai yang bermasalah. Pejabat mengatakan sekurangnya empat tentara tewas dalam serangkaian serangan yang dilakukan oleh militan Islamis.
Tapi pemerintah di Kairo maju terus memulai tugasnya minggu ini untuk memperbaiki konstitusi yang disahkan di bawah kepemimpinan Morsi tahun lalu. Para pengritik mengecam konstitusi itu sebagai tidak memadai dalam melindungi hak-hak mendasar manusia dan hak-hak sipil.