Pemimpin terguling Burkina Faso, Paul-Henri Sandaogo Damiba, mengundurkan diri dari kepemimpinannya tiga hari setelah digulingkan dalam sebuah kudeta.
Damiba mengatakan dia berharap otoritas baru "sukses" dan mengajak mereka "bekerja untuk bersatu daripada memecah belah."
Dia juga mengutuk perebutan kekuasaan yang menurutnya telah menyebabkan dua anggota militer tewas dan sembilan lainnya luka-luka.
Damiba, yang juga merebut kekuasaan dalam kudeta awal tahun ini, setuju mengundurkan diri dan pergi ke negara tetangga, Togo.
Sebelumnya, Senin, pemimpin junta baru Burkina Faso, Kapten Ibrahim Traore, mengatakan negara Afrika Barat itu tetap akan menyelenggarakan pemilu pada 2024 atau bahkan lebih awal.
Kudeta terbaru Burkina Faso, yang diumumkan Jumat di televisi pemerintah, telah menimbulkan kekhawatiran bahwa kekacauan politik di negara itu akan menimbulkan lebih banyak kekerasan daripada yang ditimbulkan ekstremis Islam di kawasan itu.[ka/ab]
Forum