Seorang pembuat film Iran dan pemenang penghargaan, yang dijatuhi hukuman penjara satu tahun karena karyanya, dibebaskan setelah mendekam di tahanan sekitar lima bulan, namun dia tidak tahu apakah dia akan membuat film lagi di Republik Islam itu.
Keywan Karimi mengatakan kepada kantor berita Associated Press pada hari Minggu (30/4) bahwa dia memuji tekanan internasional atas pembebasan dini itu, serta terlepas dari 223 cambukan yang merupakan bagian dari hukumannya. Namun, yang lainnya, tetap dipenjarakan di Republik Islam itu sebagai bagian dari tindakan garis keras di tengah upaya Presiden Hassan Rouhani merangkul dunia yang lebih luas melalui kesepakatan nuklir.
Karimi mengatakan dalam sebuah wawancara melalui Skype bahwa dia menjalani hukuman di penjara Evin Teheran, yang menampung tahanan politik dan tahanan berkewarganegaraan ganda. Dua bulan pertama dia habiskan di sel isolasi, tempat yang katanya "sangat kotor, sangat dingin."
Dia mengaku menderita sakit pada perut dan kakinya, namun akhirnya sembuh. Dia kemudian dimasukkan ke dalam penjara umum, berbagi ruangan dengan 20 tahanan lainnya.
"Anda jauh dari kebebasan, jauh dari sesuatu yang Anda cintai," kata Karimi.
Karimi divonis karena "menghina kesucian" di Iran, yang pemerintahannya diawasi oleh Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei. Kasusnya terkait klip video dan sebuah film yang disutradarainya berjudul "Writing on the City" yang berfokus pada grafiti politik di Iran mulai dari Revolusi Islam 1979 hingga pemilihan 2009 yang dipertentangkan.
Karimi mungkin paling dikenal oleh kritikus film internasional untuk film minimalis hitam putih tahun 2013, "The Adventure of the Married Couple." Film pendek berdasarkan cerita oleh penulis Italia Italo Calvino ini mengikuti rutinitas suami dan istri yang punya jadwal kerja berbeda, sang istri bekerja di sebuah pabrik botol dan sang suami di sebuah toko patung tubuh manusia. Keduanya tidak berbicara, satu-satunya suara dalam film itu adalah dengung kota tempat mereka tinggal.
Film ini diputar di 40 festival film dan memenangkan penghargaan di Spanyol dan Kolombia.
Karimi adalah salah seorang dari beberapa seniman, penyair, jurnalis, model dan aktivis yang ditangkap dalam sebuah pemberangusan kebebasan berpendapat oleh kaum garis keras yang menentang Rouhani.
Pembebasannya dilakukan menjelang pemilihan presiden Iran pada bulan Mei, di mana Rouhani berupaya terpilih kembali.
Untuk saat ini, Karimi mengatakan bersyukur berada di luar penjara, meski dia merasa terasing dari Iran dan rakyatnya. "Saya ingin terus membuat film, tapi saya tidak tahu bagaimana dan di negara mana," kata Karimi. [as]