Delegasi Taliban berkunjung ke Moskow dan mengadakan pembicaraan dengan para pejabat Rusia, Jumat (13/9), seminggu setelah Amerika mendadak membatalkan dialog perdamaian yang sudah berlangsung selama setahun dengan militan terkait kehadiran pasukan AS di Afghanistan.
Media Rusia mengutip juru bicara politik Taliban Suhail Shaheen yang mengatakan delegasinya telah bertemu dengan utusan presiden Rusia untuk Afghanistan, Zamir Kabulov, dan membahas "perkembangan terkini mengenai proses perdamaian di Afghanistan."
Kepala perunding Taliban Sher Mohammad Abbas Stanikzai, yang memimpin delegasi militan itu, mengatakan kepada televisi Russia Today, timnya telah membuat perjanjian resmi dengan wakil Amerika dan kedua pihak bersama Qatar, yang menjadi tuan rumah dan menengahi pembicaraan, sedang mempersiapkan acara penandatanganan kesepakatan ketika Trump mendadak menyatakan proses "berakhir."
Stanikzai untuk pertama kalinya secara terbuka membahas beberapa perincian prospektif perjanjian AS-Taliban untuk mengakhiri perang Afghanistan, intervensi militer terpanjang AS di luar negeri.
"Ketika ditandatangani, akan ada gencatan senjata lengkap antara kami dan pasukan Amerika. Kami akan memberikan jalan yang aman bagi pasukan Amerika, dan pada tanggal 23 September, pembicaraan antar-Afghanistan akan dimulai dimana dalam Perundingan Afghanistan, gencatan senjata komprehensif dan masalah domestik (politik Afghanistan) lainnya bisa didiskusikan," kata pejabat Taliban itu.
Sabtu lalu, Trump membatalkan perundingan itu dan pertemuan rahasianya di Camp David dengan perunding militan serta Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dengan merujuk pengeboman mobil Taliban baru-baru ini di Kabul yang menewaskan 12 orang, termasuk seorang tentara A.S. [my/pp]