Pembelian internasional rumah-rumah di AS mencapai rekor terendah, karena pembeli asing enggan membeli akibat tingginya nilai tukar dolar dan langkanya properti yang tersedia.
Orang yang bukan warga negara AS membeli 54.300 rumah bekas yang sebelumnya dihuni, dalam 12 bulan hingga Maret, penurunan 36% dari periode yang sama tahun sebelumnya, demikian lapor Persatuan Realtors Nasional (NAR). Jumlah itu yang terendah sejak NAR mulai mencatat pembelian rumah oleh orang asing pada tahun 2009.
Total investasi asing pada perumahan di AS turun ke tingkat terendah dalam 15 tahun, yaitu turun 21% menjadi $42 miliar.
Pembeli internasional menghadapi kuatnya nilai dolar AS yang terus-menerus, sehingga mengurangi daya beli dan membatasi pilihan mereka di pasar perumahan yang amat bersaing. Dihadapkan pada prospek nilai uang mereka yang lebih rendah, banyak investor asing enggan berinvestasi.
Pembelian juga dibatasi oleh kurangnya pasokan, yang menghambat para pemburu rumah dalam negeri dalam beberapa tahun terakhir. Pemilik yang berpegang teguh pada hipotek murah yang berasal dari masa pandemi membuat ribuan rumah berpotensi tidak masuk dalam daftar jual, dan hal ini menaikkan harga properti yang tersedia.
Pembeli internasional membayar nilai menengah atau rata-rata $475.000 untuk sebuah rumah di AS yang dibeli dalam 12 bulan hingga Maret, merupakan rekor tertinggi dalam data NAR.
Warga Kanada memimpin pembelian rumah di AS oleh pihak asing, dengan 13% transaksi, diikuti oleh Meksiko dan China dengan masing-masing 11%, serta India 10%. [ps/jm]
Forum