Tautan-tautan Akses

Pejabat Senior Uni Eropa: Janji untuk Memasok Artileri Ukraina Tidak akan Terpenuhi pada Maret Mendatang


Tentara Ukraina pencari ranjau tampak menggali roket di tengah serangan Rusia di Kherson, Ukraina, pada 9 November 2023. (Foto: Reuters/Viacheslav Ratynskyi)
Tentara Ukraina pencari ranjau tampak menggali roket di tengah serangan Rusia di Kherson, Ukraina, pada 9 November 2023. (Foto: Reuters/Viacheslav Ratynskyi)

Uni Eropa (UE) akan gagal mencapai targetnya untuk memasok Ukraina dengan 1 juta peluru artileri dan rudal pada bulan Maret mendatang.

Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius menyampaikan pengakuan tersebut pada hari Selasa (14/11) di hadapan pertemuan puncak para menteri pertahanan Uni Eropa di ibu kota Belgia, Brussels.

Komentar Pistorius adalah pengakuan pertama pejabat senior UE bahwa tujuan tersebut tidak akan tercapai, meskipun banyak yang menyampaikan keraguannya secara pribadi selama berbulan-bulan.

Janji tersebut dibuat pada bulan Maret lalu sebagai tanggapan terhadap kebutuhan Ukraina akan peluru artileri ketika perangnya dengan pasukan invasi Rusia menemui jalan buntu. Janji tersebut merupakan bagian dari program tiga bagian untuk meningkatkan pasokan amunisi ke Ukraina, dengan bagian pertama menyerukan negara-negara anggota UE untuk menyumbang dari persediaan mereka sendiri.

Bagian kedua melibatkan negara-negara UE yang memesan amunisi baru dari industri berdasarkan program pengadaan bersama.

Pistorius mengatakan UE bekerja sama dengan produsen senjata untuk meningkatkan produksi senjata dan amunisi untuk Ukraina.

Pengakuannya disampaikan hanya dua hari setelah koalisi pemerintahan Kanselir Jerman Olaf Scholz pada prinsipnya setuju untuk melipatgandakan bantuan militer negara itu untuk Ukraina tahun depan menjadi sekitar $8,5 miliar, kata sumber politik di Berlin pada hari Minggu (12/11).

Jika disetujui oleh parlemen, dimana koalisi Scholz memegang mayoritas, peningkatan tersebut akan meningkatkan belanja pertahanan Jerman menjadi 2,1% dari produk domestik bruto, melebihi target 2% yang dijanjikan oleh seluruh anggota NATO, lanjut sumber tersebut.

Usulan Jerman muncul di tengah keengganan beberapa negara Uni Eropa, termasuk Jerman sendiri, mengenai pemberian bantuan militer jangka panjang hingga $5 miliar per tahun selama empat tahun sebagai bagian dari komitmen keamanan Barat yang lebih luas terhadap pertahanan Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memperingatkan negaranya dalam pidato video pada Minggu malam untuk bersiap menghadapi gelombang baru serangan Rusia terhadap infrastruktur Ukraina saat musim dingin mendekat.

Ukraina juga melaporkan peningkatan jumlah serangan pesawat tak berawak dari Rusia yang bertepatan dengan serangan darat mereka di Ukraina timur.

Zelenskyy, pada Selasa, mengatakan ia menerima laporan peningkatan serangan ke arah Avdiivka, sebuah kota tempat Rusia melancarkan serangan besar-besaran pada pertengahan Oktober sebelum meningkatkan upayanya di bagian lain dari garis depan timur.

Zelenskyy menambahkan bahwa Ukraina tetap bertahan meskipun serangan meningkat.

Serangan-serangan ini terjadi setelah Ukraina melancarkan serangan balik di wilayah timur yang tidak bergerak secepat yang diperkirakan karena perlawanan kuat Rusia. [my/rs]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG