Tautan-tautan Akses

PBB Serukan Kerja Sama Ukraina-Rusia di Tengah Momentum Perundingan


Asisten Sekjen PBB untuk Eropa, Asia Tengah, dan Amerika, Miroslav Jenca
Asisten Sekjen PBB untuk Eropa, Asia Tengah, dan Amerika, Miroslav Jenca

Asisten Sekretaris Jenderal PBB untuk Eropa, Asia Tengah, dan Amerika pada Senin menyerukan dialog berkelanjutan antara Ukraina dan Rusia, seiring meningkatnya momentum untuk potensi perundingan perdamaian guna mengakhiri perang di Ukraina.

Asisten Sekretaris Jenderal PBB untuk Eropa, Asia Tengah, dan Amerika, Miroslav Jenca, yang memberikan arahan kepada Dewan Keamanan PBB di New York, mengatakan, “PBB mendorong dialog di antara semua pemangku kepentingan dan menyambut semua upaya dan inisiatif yang tulus dengan partisipasi penuh dari Ukraina dan Federasi Rusia yang akan meringankan dampak perang terhadap warga sipil dan meredakan konflik,”

Pekan lalu, Presiden AS Donald Trump mengisyaratkan akan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Arab Saudi.

Sementara itu, Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia menyampaikan kepada Dewan Keamanan pada Senin, bahwa pemerintahan Trump akhirnya “membawa diplomasi” ke dalam upayanya untuk mengakhiri perang di Ukraina.

“Seperti yang kami serukan selama beberapa bulan terakhir, diplomasi akhirnya secara aktif dibawa ke dalam proses ini dan peluang telah muncul untuk segera mengakhiri fase berbahaya dari krisis Ukraina,” kata Nebenzia.

Namun, dia juga menekankan bahwa di masa depan Ukraina harus menjadi negara yang didemiliterisasi dan netral, bukan bagian dari blok atau aliansi mana pun.

Komentar Nebenzia muncul saat pejabat senior Amerika dan Rusia, termasuk diplomat tinggi negara-negara tersebut, dijadwalkan mengadakan pembicaraan pada Selasa untuk merundingkan akhir perang.

Pembicaraan tersebut menandai langkah penting lainnya oleh pemerintahan Trump untuk membalikkan kebijakan AS dalam mengisolasi Rusia, dan

dimaksudkan untuk membuka jalan bagi pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Nebenzia menyalahkan Ukraina atas serangan pesawat nirawak pada Jumat yang merusak dinding luar pabrik nuklir Chernobyl milik Ukraina.

Kyiv menyalahkan Rusia, sementara Kremlin membantah bertanggung jawab.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy melakukan perjalanan ke Uni Emirat Arab (UEA) pada Minggu malam.

UEA, di mana Abu Dhabi dan Dubai berada, telah lama diusulkan sebagai lokasi yang memungkinkan untuk perundingan perdamaian mengingat populasi besar ekspatriat Rusia dan Ukraina yang telah membanjiri negara tersebut sejak perang dimulai, dan karena upaya Emirat dalam pertukaran tahanan di masa lalu.

Pada bagian lain, Ukraina menyatakan tidak akan berpartisipasi dalam perundingan pekan ini antara pejabat Amerika Serikat dan Rusia untuk mengakhiri perang, kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Senin.

Dia juga mengatakan Ukraina tidak akan menerima persyaratan perdamaian itu tanpa partisipasi mereka.

Berbicara kepada wartawan melalui konferensi jarak jauh dari Uni Emirat Arab, Zelenskyy mengatakan: “Ukraina tidak berpartisipasi (dalam perundingan yang akan datang). Ukraina tidak tahu apa-apa tentang itu. Ukraina menganggap perundingan apa pun tentang Ukraina, yang dilakukan tanpa Ukraina, sebagai perundingan tanpa hasil. Dan kami tidak dapat mengakui apa pun, kesepakatan apa pun tentang kami, yang dibuat tanpa kami”.

Zelenskyy mengatakan dia akan melakukan perjalanan ke Turki pada Senin dan ke Arab Saudi pada Rabu, tetapi perjalanannya ke negara Arab itu tidak terkait dengan perundingan AS-Rusia yang direncanakan diadakan di sana pada Selasa. [ns/uh]

Forum

XS
SM
MD
LG