Tautan-tautan Akses

Rubio Mengecilkan Kemungkinan Terobosan Langsung dalam Perdamaian Rusia-Ukraina 


Anggota unit Malaikat Putih dari Kepolisian Ukraina mengevakuasi seorang lansia dari wilayah garis depan pertempuran di Pokrovsk, Donestk, pada 7 Februari 2025. (Foto: Reuters/Oleksandr Klymenko)
Anggota unit Malaikat Putih dari Kepolisian Ukraina mengevakuasi seorang lansia dari wilayah garis depan pertempuran di Pokrovsk, Donestk, pada 7 Februari 2025. (Foto: Reuters/Oleksandr Klymenko)

Panggilan telepon Trump dengan Putin mengejutkan sekutu NATO serta Kyiv, dan Zelenskyy kemudian mengatakan bahwa seharusnya “tidak ada keputusan tentang Ukraina tanpa [keterlibatan] Ukraina.” 

Para pejabat tinggi Amerika Serikat pada Minggu (16/2) berangkat menuju Arab Saudi untuk melakukan pembicaraan dengan para diplomat Rusia dalam beberapa hari mendatang untuk mengakhiri perang Moskow di Ukraina yang telah berlangsung selama tiga tahun terakhir, tetapi Menteri Luar Negeri Marco Rubio mengecilkan prospek terobosan langsung.

Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Rusia Vladimir Putin sepakat dalam pembicaraan telepon selama satu jam pada minggu lalu untuk segera memulai negosiasi perdamaian, tetapi Rubio mengatakan pada sebuah wawancara yang ditayangkan pada hari Minggu dalam acara “Face the Nation” di stasiun televisi CBS, bahwa “proses menuju perdamaian bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan dalam satu pertemuan.”

“Kami akan lihat dalam beberapa hari dan minggu mendatang apakah Vladimir Putin tertarik untuk merundingkan akhir perang di Ukraina dengan cara yang berkelanjutan dan adil,” kata Rubio.

Utusan Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, dan penasihat keamanan nasional AS Mike Waltz mengatakan mereka akan menuju Riyadh untuk menghadiri perundingan, sementara seorang menteri Ukraina mengatakan bahwa delegasi resmi telah tiba di Riyadh untuk mempersiapkan kemungkinan kunjungan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

Bentuk perundingan sendiri masih belum pasti.

Rubio mengatakan dia bahkan tidak yakin Moskow akan mengirim perwakilannya. "Belum ada yang difinalisasi," katanya, seraya menambahkan bahwa harapannya adalah untuk membuka pembicaraan luas yang "akan mencakup Ukraina dan termasuk akhir perang.”

Panggilan telepon Trump dengan Putin mengejutkan sekutu NATO serta Kyiv, dan Zelenskyy kemudian mengatakan bahwa seharusnya “tidak ada keputusan tentang Ukraina tanpa [keterlibatan] Ukraina.”

Apa pun yang terjadi minggu ini di Arab Saudi, Rubio mengatakan bahwa begitu “perundingan nyata” dimulai, maka Ukraina “harus terlibat.”

Dalam wawancara dalam acara “Meet the Press” di stasiun televisi NBC yang ditayangkan pada hari Minggu, Zelenskyy mengatakan, "Saya tidak akan pernah menerima keputusan apa pun antara Amerika Serikat dan Rusia tentang Ukraina. Tidak akan pernah. Perang di Ukraina melawan kami, dan itu adalah kerugian manusiawi kami.”

Zelenskyy mengatakan bahwa dia memberi tahu Trump dalam panggilan telepon yang mereka lakukan minggu lalu bahwa Putin hanya berpura-pura menginginkan perdamaian.

Zelenskyy menambahkan bahwa tanpa dukungan militer AS yang berkelanjutan, “Mungkin akan sangat, sangat, sangat sulit” untuk mengalahkan Rusia. Dan tentu saja, dalam semua situasi sulit, Anda memiliki peluang. Tetapi peluang kita akan rendah -- peluang rendah untuk bertahan hidup tanpa dukungan Amerika Serikat.”

Rusia saat ini menguasai sekitar 20% wilayah Ukraina yang diakui secara internasional, termasuk Semenanjung Krimea yang dianeksasi secara sepihak pada tahun 2014 dan wilayah timur Ukraina yang direbut separatis pro-Moskow setelah itu dan sejak invasi skala penuh Rusia pada Februari 2022. [lt/ka]

Forum

XS
SM
MD
LG