Utusan PBB untuk Yaman, Rabu (15/5) mengukuhkan bahwa pemberontak Houthi telah memindahkan pasukan militernya dari Hodeida, pelabuhan penting di Laut Merah. Ini merupakan langkah pertama yang positif untuk meredakan permusuhan dalam perang saudara yang telah berlangsung empat tahun di sana.
“Pasukan militer Ansar-Allah kini telah meninggalkan tiga pelabuhan, al-Hodeida, Saleef dan Ras Issa," kata Martin Griffiths dalam pertemuan di Dewan Keamanan PBB. Ansar-Allah adalah nama resmi gerakan Houthi.
Perpindahan itu, yang disepakati dalam pembicaraan antara pihak- pihak Yaman di Stockholm pada Desember lalu, telah berulangkali tertunda, tetapi tahap pertama akhirnya dilaksanakan antara Sabtu dan Selasa lalu.
Griffiths mengatakan tim PBB pemantau penarikan itu menyatakan Houthi memenuhi sepenuhnya dan bersikap sangat kooperatif selama proses tersebut.
Penarikan itu sangat penting, karena pelabuhan Hodeida sebelumnya menjadi pusat konflik. Hodeida adalah tempat masuk utama seluruh pasokan komersial dan bantuan yang masuk negara itu. Yaman mengimpor 90 persen dari bahan pangannya.
Hodeida sebelumnya berada di bawah kontrol Houthi. Berdasarkan rencana penarikan itu, PBB kini memiliki akses penuh ke pelabuhan-pelabuhan, memungkinkan tim pemantaunya memeriksa kapal-kapal yang berlabuh di sana untuk mengetahui apakah ada senjata impor untuk Houthi, yang merupakan pelanggaran terhadap embargo senjata PBB. Mereka juga berharap ini akan mempermudah impor bahan makanan dan barang-barang penting lainnya. [uh]