PBB, Minggu (12/5), mengatakan pemindahan pasukan Houthi dari pelabuhan-pelabuhan penting di Yaman "berjalan sesuai rencana."
"Ketiga pelabuhan itu diawasi terus-menerus oleh tim-tim PBB sementara pasukan militer meninggalkan pelabuhan-pelabuhan dan Garda Pantai mengambil alih tanggung jawab keamanan," kata Michael Lollesgaard, ketua Komite Koordinasi Pemindahan (RCC) PBB dalam sebuah pernyataan.
Ditambahkannya, "Dalam beberapa hari mendatang, aktivitas akan difokuskan pada penghapusan manifestasi militer dan penghapusan ranjau."
PBB direncanakan untuk memverifikasi penarikan pasukan Houthi tahap pertama pada Selasa (14/5). Itu dianggap sebagai langkah penting untuk mengakhiri perang empat tahun di Yaman. Upaya pemindahan itu dimulai Sabtu (11/5) berdasarkan sebuah perjanjian yang disepakati pada Desember di Swedia antara pemerintahan Yaman dengan para pemberontak Houthi yang didukung Iran.
Pelabuhan Hodeida adalah gerbang masuk bagi 70 persen bantuan kemanusiaan dan juga barang-barang impor ke Yaman, dimana perang saudara empat tahun telah menyebabkan krisis kemanusiaan terburuk di dunia. Sekitar 60.000 orang tewas dalam perang yang menyebabkan banyak warga Yaman mengalami kelaparan. Sekitar tiga juta orang kehilangan tempat tinggal dan dua pertiga diantaranya sangat memerlukan bantuan. [vm]
