Paus Fransiskus menyerukan perdamaian bagi Yerusalem dan rasa saling percaya di semenanjung Korea dalam pidato tradisional Natalnya, “urbi et orbi” dari balkon di depan basilika Santo Petrus, Vatikan.
Paus berbicara tentang ketegangan yang semakin meningkat antara Israel dan Palestina, serta mengungkapkan harapannya bahwa kemauan untuk melanjukan kembali dialog akan menggerakkan kedua belah pihak serta sebuah solusi tercapai, sebuah solusi yang memungkinkan ko-eksistensi secara damai di antara kedua negara.”
Warga Palestina marah dengan keputusan Presiden Donald Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Paus juga memfokuskan perhatian pada nasib anak-anak yang terperangkan dalam ajang konflik, katanya, desau perang melanda dunia, serta juga perlunya rasa saling percaya di semenanjung Korea.
Dalam misal malam Natal Minggu, yang dihadiri sekitar 10 ribu orang baik di dalam maupun diluar basilika Santor Petrus, Fransiskus membela para migran, dan membandingkan mereka dengan upaya Maria dan Yosef untuk mencari pemondokan di Bethlehem, katanya, "Iman mengharuskan kita merangkul orang asing." [jm]
