Ukraina Rabu (8/6) mengakui kewalahan dalam mempertahankan Sievierodonetsk. Menghadapi serangan sengit Rusia, pasukannya mundur ke pinggiran kota industri di Ukraina timur itu.
Beberapa hari lalu, Ukraina melancarkan serangan balasan dan merebut kembali hampir separuh kota tersebut. Tetapi Gubernur Luhansk Serhiy Haidai mengatakan kepada outlet media RBC-Ukraina bahwa ketika Rusia mulai meratakan kota dengan tembakan dan serangan udara, sulit untuk bertahan.
Haidai mengakui kesulitan pasukan Kyiv kepada kantor berita Associated Press. "Semua yang dimiliki tentara Rusia - artileri, mortir, tank, jet tempur - semua digunakan di Sievierodonetsk untuk mengenyahkan kota ini dari muka bumi dan menguasainya sepenuhnya."
Setelah berpekan-pekan memusatkan serangan di Ukraina timur, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu Selasa mengatakan bahwa pasukan Rusia kini menguasai 97% provinsi Luhansk. Sievierodonetsk adalah kota besar terakhir di wilayah itu yang belum direbut dalam 3½ bulan serangan Rusia ke Ukraina.
Shoigu mengatakan pasukan Rusia juga terus maju menuju kota Popasna, dan bahwa mereka telah menguasai Lyman dan Sviatohirsk dan 15 kota lain di wilayah tersebut. [ka/em]