Tautan-tautan Akses

Pakar Kesehatan: Orang AS 'Mungkin' Butuh Booster


Seseorang menerima dosis vaksin Pfizer-BioNTech untuk COVID-19, di lokasi inokulasi seluler di wilayah Bronx, New York City, New York, AS, 18 Agustus 2021. (Foto: REUTERS/David 'Dee' Delgado )
Seseorang menerima dosis vaksin Pfizer-BioNTech untuk COVID-19, di lokasi inokulasi seluler di wilayah Bronx, New York City, New York, AS, 18 Agustus 2021. (Foto: REUTERS/David 'Dee' Delgado )

Pakar Kesehatan Amerika Dr. Anthony Fauci mengatakan orang Amerika "mungkin" perlu mendapatkan dosis vaksin ketiga agar dapat dianggap sudah divaksinasi COVID-19 sepenuhnya.

“Dalam satu HMO di Israel, mereka membandingkan dua dosis dengan tiga dosis dan mereka mendapati setelah tujuh hingga 13 hari, penurunan risiko infeksi hingga 68%. Dan setelah 14 hingga 20 hari, penurunan risiko infeksi 70 hingga 84% persen," katanya.

Dalam briefing Gedung Putih, Fauci mengatakan keputusan akhir akan dibuat Badan Pengawas Pangan dan Obat (FDA) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit. Namun, pakar penyakit menular itu mengatakan pengalaman profesional membuatnya percaya bahwa dosis ketiga vaksin mRNA akan diperlukan untuk memberi perlindungan jangka panjang terhadap virus corona.

Sementara menunggu persetujuan FDA, Amerika menyiapkan suntikan penguat atau booster untuk semua orang Amerika yang menerima vaksin mRNA dari Pfizer dan Moderna antara lima dan delapan bulan setelah dosis kedua. Amerika masih mempelajari perlu tidaknya booster vaksin Johnson & Johnson satu suntikan.

Penentuan formal dosis ketiga untuk “vaksinasi penuh” akan memiliki implikasi luas bagi sekolah, bisnis, dan entitas lain yang memiliki mandat vaksin. Koordinator COVID-19 Gedung Putih Jeff Zients mengatakan pemerintah federal akan membawa "intensitas yang sama" untuk mendorong orang Amerika mendapatkan booster seperti dilakukan untuk kampanye vaksinasi awal. [ka/jm]

XS
SM
MD
LG