Oposisi utama di Thailand, Partai Demokrat, mengumumkan mereka akan memboikot pemilihan umum Februari.
Pemimpin partai, mantan perdana menteri Abhisit Vejjajiva, mengumumkan hal itu Sabtu (21/12) setelah pertemuan eksekutif partai. Ia mengatakan keputusan itu dibuat dalam upaya memastikan reformasi politik dilaksanakan.
Pengunjuk rasa jalanan selama berminggu-minggu telah menuntut agar penjabat Perdana Menteri Yingluck Shinawatra mundur sebelum pemilihan umum 2 Februari dan menyerahkan pemerintahan ke "dewan rakyat" yang ditunjuk.
Perdana Menteri Yingluck membubarkan parlemen pada 9 Desember dan menyerukan pemungutan suara cepat dalam upaya meredakan ketegangan, namun oposisi terhadap dirinya tetap kuat dan rapat umum besar-besaran dijadwalkan akan berlangsung di Bangkok hari Minggu ini.
Pemimpin partai, mantan perdana menteri Abhisit Vejjajiva, mengumumkan hal itu Sabtu (21/12) setelah pertemuan eksekutif partai. Ia mengatakan keputusan itu dibuat dalam upaya memastikan reformasi politik dilaksanakan.
Pengunjuk rasa jalanan selama berminggu-minggu telah menuntut agar penjabat Perdana Menteri Yingluck Shinawatra mundur sebelum pemilihan umum 2 Februari dan menyerahkan pemerintahan ke "dewan rakyat" yang ditunjuk.
Perdana Menteri Yingluck membubarkan parlemen pada 9 Desember dan menyerukan pemungutan suara cepat dalam upaya meredakan ketegangan, namun oposisi terhadap dirinya tetap kuat dan rapat umum besar-besaran dijadwalkan akan berlangsung di Bangkok hari Minggu ini.