Nissan Motor Co., Rabu (12/2), mengajukan gugatan sipil yang menuntut ganti rugi dari Carlos Ghosn, mantan pemimpin perusahaan mobil Jepang senilai 91 juta dolar.
Nissan mengajukan gugatan itu di Pengadilan Distrik Yokohama, Jepang. Dalam gugatannya, perusaan itu mengatakan mereka mengalami kerugian finansial akibat perilaku keliru dan aksi penipuaan yang dilakukan Ghosm selama bertahun-tahun.
Klaim itu dihitung dengan menambahkan biaya yang diakibatkan praktik-praktik korup yang dilakukan Ghosn, seperti menyewa properti di luar negeri, penggunaan jet perusahaan untuk kepentingan pribadi, pengeluaran khusus untuk saudara perempuannya, dan biaya penyelidikan internal aktivitas Ghosn.
Ghosn, yang menajdi CEO Nissan selama 20 tahun dan menyelamatkannya dari kemungkinan bangkrut, ditahan di Jepang November 2018. Ia dituduh menutup-nutupi pendapatan sesungguhnya untuk mengakali pajak, dan melanggar kepercayaan karena mengalihkan uang Nissan untu kepentingan pribadi.
Ia sedang menantikan pengadilan terhadap dirinya sewaktu kabur ke Lebanon, tahun lalu, setelah dibebaskan untuk sementara dengan uang jaminan. Jepang tidak memiliki kesepakatan ekstradisi dengan Lebanon sehingga Ghosn tidak mungkin ditangkap.
Reputasi Nissan jatuh akibat skandal Ghosn. Angka penjualan produk perusahaan itu mengalami penuruan signifikan. Ghosn sendiri membantah dirinya melakukan kesalahan, dan bersikeras menyatakan penangkapan terhadap dirinya merupakan konspirasi terhadap dirinya di Nissan. [ab/uh]