Tautan-tautan Akses

NATO Siap Berunding dengan Pemberontak Libya


Sekjen NATO Anders Fogh Rasmussen mendengarkan pertanyaan dari wartawan dalam konferensi persnya di Brussels, Rabu (6/7).
Sekjen NATO Anders Fogh Rasmussen mendengarkan pertanyaan dari wartawan dalam konferensi persnya di Brussels, Rabu (6/7).

Sekjen NATO Anders Fogh Rasmussen telah mengukuhkan laporan-laporan bahwa sekutu akan bertemu dengan wakil-wakil pemberontak pekan depan.

Dalam konferensi pers di Brussels, Sekjen NATO Anders Fogh Rasmussen menyebut pertemuan 13 Juli antara NATO dan para anggota Dewan Transisi Nasional Libya sebagai suatu peluang untuk saling bertukar pandangan mengenai peta jalan pemberontak menuju transisi demokratis. Dua belas dari 28 anggota NATO resmi mengakui kelompok oposisi Libya tersebut.

Rasmussen tidak mengukuhkan laporan yang kian berkembang bahwa pemimpin Libya Moammar Gaddafi sedang meneliti berbagai opsi untuk mengundurkan diri.

Tetapi menurutnya, cukup jelas bahwa Gaddafi harus meninggalkan kekuasaan." Ini sudah jelas dinyatakan oleh masyarakat internasional dan oposisi di Libya. Saya melihat ini sebagai satu-satunya kemungkinan jalan untuk mencapai kemajuan," tegas Rasmussen.

Spekulasi semakin berkembang bahwa persyaratan tersebut akan segera terpenuhi. Para anggota pemerintah Libya dilaporkan mengadakan pertemuan dengan para anggota oposisi di berbagai kota Eropa. Presiden Rusia Dmitry Medvedev, yang telah menawarkan diri untuk menjadi mediator dalam pencarian solusi bagi krisis Libya, merundingakan perkara tersebut Senin lalu dengan Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma.

Dalam isyarat lain bahwa pemberontak mencapai kemajuan, pemerintah Perancis yang pekan lalu mengumumkan pihaknya memasok senjata ringan kepada para pemberontak, pekan ini menyatakan telah berhenti melakukan hal tersebut. Menurut Perancis, para pemberontak tidak lagi memerlukan bantuan. Rasmussen mengatakan kubu pemberontak mencapai kemajuan di bidang militer di Libya, meskipun tidak jelas seberapa jauh kemajuan tersebut.

"Momentumnya bertentangan dengan Gaddafi. Kekuatan ekonominya untuk mempertahankan perang melawan rakyatnya berkurang. Menteri-menteri dan para jenderalnya membelot dan masyarakat internasional telah berpaling darinya. Bagi Gaddafi, game is over," ujar Rasmussen.

Rasmussen mengesampingkan kemungkinan bahwa Kolonel Gaddafi mengundurkan diri untuk mendukung putranya, Seif al-Islam. Sekjen NATO tersebut mengemukakan surat perintah penangkapan baru yang dikeluarkan Mahkamah Kejahatan Internasional terhadap kedua lelaki tersebut.

Sekjen NATO Rasmussen mengatakan meskipun ia juga prihatin seperti halnya yang diungkapkan mantan Menteri Pertahanan Amerika Robert Gates baru-baru ini mengenai perlunya mitra-mitra NATO di Eropa memikul beban pertahanan yang kian besar, kampanye NATO di Libya dapat menjadi sebuah contoh efektivitas kepemimpinan Eropa.

XS
SM
MD
LG