Sementara perang berkecamuk di Ukraina, sejarah negara itu yang memesona dipamerkan bagi pengunjung Museum Moesgaard di selatan Aarhus, Denmark. Kalung emas, manik-manik dan liontin.
Pameran, yang dibuka pada Januari, mengeksplorasi hubungan Skandinavia ke timur dalam Zaman Viking, di mana sejumlah orang Norsemen pergi ke timur melalui sungai Ukraina dan Rusia.
Pameran ini menampilkan lebih dari 1.000 objek yang dipinjamkan dari empat museum atau institusi Ukraina, termasuk Museum Nasional Sejarah Ukraina di Kyiv. Tetapi ketika Rusia menginvasi Ukraina pada akhir Februari, barang-barang yang dipinjamkan menjadi lebih penting.
"Tentu saja, keprihatinan utama mereka adalah apa yang akan terjadi pada koleksi itu. Mereka takut akan dibom atau dijarah. Mereka juga menyatakan bahwa melegakan, setidaknya sebagian dari warisan itu aman di sini," jelas Mads Kähler Holst, direktur museum Moesgaard.
Pameran itu mencakup barang-barang dari pemakaman berkuda abad ke-10, yang ditemukan di dekat desa Shestovitsa di Ukraina dan dipinjamkan dari museum sejarah Chernihiv. Kota Chernihiv yang terkepung di Ukraina Utara berada di salah satu jalan utama yang digunakan tentara Rusia untuk menyerang dari Belarus pada akhir Februari. Lebih dari 280.000 penduduk kota telah melarikan diri.
Holst mengatakan bahwa mereka telah kehilangan kontak dengan museum itu, yang sempat menjadi tempat berlindung perempuan dan anak-anak. Ia berharap bisa menghubungi museum itu lagi.
"Kota itu ditutup pasukan Rusia sejak awal perang. Dan setahu saya, saat ini, sekitar 70 persen kota itu hancur," imbuhnya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menuduh Rusia "secara sengaja dan sistematis menghancurkan budaya Ukraina dan warisan sejarahnya".
Lazare Eloundou Assomo, direktur Pusat Warisan Dunia UNESCO mengatakan badan PBB untuk kebudayaan itu telah memverifikasi hampir 140 situs budaya dihancurkan, termasuk lebih dari 60 situs keagamaan dan lebih dari 10 museum.
Ukraina adalah rumah bagi tujuh situs Warisan Dunia UNESCO. Katedral St. Sophia yang terkenal dan bangunan biaranya terletak di ibu kota Kyiv. Situs lain terletak di Lviv, kota pelabuhan Laut Hitam Odesa dan di kota terbesar kedua, Kharkiv. Keempat kota telah menjadi sasaran serangan artileri dan pengeboman udara pasukan Rusia.
Pameran di Museum Moesgaard itu akan berlangsung hingga September. Ketika itu, staf harus memutuskan apakah aman untuk mengirim harta karun itu kembali ke Ukraina.
Holst berharap benda-benda itu "disimpan untuk beberapa waktu" setelah pameran berakhir. Mereka kini berusaha memperpanjang pinjaman. "Kami sangat menyadari tanggung jawab yang akan kami pikul nantinya jika kami harus menyimpan artefak-artefak itu di sini,” imbuhnya. [ka/uh]